• Sabtu, 26 Oktober 2024

Sempat Ngopi Bareng, Begini Kronologis Tewasnya Pria Gantung Diri di Sukau Lambar

Selasa, 26 Juli 2022 - 17.58 WIB
1.9k

Polisi saat melakukan evakuasi jenazah korban. Foto : Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Terungkap kronologis seorang pria berinisial C (50) yang ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di Pekon (Desa) Tanjung Raya, Kecamatan Sukau ternyata sempat 'Ngopi Bareng' bersama tetangganya di dekat ladang milik korban.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho S.lk.,M.H melalui Kapolsek Balik Bukit Iptu Arnis Daely, bahkan korban sempat menawarkan sisa obat-obatan untuk tanaman sayur yang masih di garap oleh tetangga nya tersebut.

Baca juga : Geger, Seorang Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Sukau Lambar

"Sekitar pukul 09:00 WIB korban dan tetangga nya ini masih sempat ngopi bareng ngobrol-ngobrol membahas hasil ladang mereka bahkan korban sempat menawarkan obat-obatan miliknya kepada tetangganya ini," kata Iptu Arnis Daely, Selasa (26/7/2022).

Setelah selesai ngobrol, masing-masing melanjutkan pekerjaan, tetangganya lanjut nyemprot dan korban melanjutkan pekerjaan nya lalu sekira jam 13:00 WIB tetangga korban hendak mengambil obat-obatan yang di tawarkan namun naas melihat korban sudah meninggal dunia dengan posisi menggantung.

Terpisah, saksi yang enggan disebutkan namanya membenarkan peristiwa tersebut, ia mengatakan ketika mengobrol korban memang terlihat seperti banyak fikiran bahkan saat diajak ngobrol pun korban terlihat seperti memikirkan sesuatu.

"Saat diajak ngobrol, dia sering ngeblang jawabnya lama jadi kayak banyak fikiran gitu namun dia tidak cerita apa-apa terkait apakah dia ada masalah atau tidak karena kita juga enggak enak mau nanya permasalahan pribadi nya kan," ungkapnya.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, ia mengatakan korban memang terlihat mengawasi lingkungan sekitar dengan berdiri di dekat gubuk yang sedang ia tempati, namun ia tidak mengira jika korban sedang mengawasi orang-orang karena hendak bunuh diri.

"Karena jika melihat tali yang digunakan itu kan baru jadi mungkin memang sudah ada niat kesitu (bunuh diri) tetapi nunggu tidak ada orang yang melihat cuma kan kita tidak tau dia ada masalah keluarga atau apa," jelasnya

"Sekitar jam setengah dua saya ingin ke gubuknya menanyakan obat-obatan yang ditawarkan namun ketika sampai dilokasi korban sudah terlihat menggantung dengan posisi tertunduk dengan keadaan meninggal dunia," lanjutnya.

Setelah melihat korban sudah tidak bernyawa, ia langsung memanggil masyarakat setempat dan menghubungi Peratin (Kepala Desa) setempat, sebab dirinya tidak berani menyentuh ataupun langsung mengevakuasi jenazah korban tanpa ada pihak berwajib.

"Karena saya takut tidak berani saya langsung lepas ikatan nya, saya panggil warga dan peratin baru kemudian ada tim medis dan polisi yang mengevakuasi jenazah untuk di bawa kerumah duka di pekon Bandar Baru," ucapnya.

Kepala UPT Puskesmas, Sukau Sukardi menyampaikan pihaknya pada saat mengevakuasi tidak melakukan pemeriksaan medis sebab pihak keluarga tidak berkenan untuk dilakukan pemeriksaan.

"Kita cuma mengevakuasi dan membawa korban ke kediamannya, karena dari pihak keluarga tidak ingin dilakukan pemeriksaan mereka sudah mengikhlaskan, dan saat ini korban sudah di makamkan," pungkasnya. (*)

Editor :