Minim Anggaran, Jumlah Mobil Damkar di Lambar Masih Jauh dari Ideal

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Minim anggaran, kebutuhan jumlah mobil pemadam kebakaran pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) masih jauh dari ideal.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Kasat Pol-PP Damkar) Lampung Barat Haiza Rinsa, melalui Kasi Sarana Prasarana (Sarpras), Helly Chandra mengatakan, hingga saat ini jumlah mobil pemadam kebakaran yang ada di Kabupaten setempat hanya 6 unit.
"Saat ini hanya ada enam unit yang tersebar di enam UPT Damkar seperti di Balik Bukit, Sukau, Way Tenong, Sumber Jaya, Belalau dan Kebun Tebu, selama ini kita hanya memaksimalkan jumlah unit yang ada untuk penanganan," kata Helly, saat dikonfirmasi, Senin (25/7/2022).
Helly menjelaskan, idealnya dalam sebuah Kabupaten jumlah unit mobil pemadam kebakaran disesuaikan dengan jumlah UPT Damkar di masing-masing Kecamatan. Artinya setiap Kecamatan harus ada 1 UPT Damkar dan 1 unit mobil pemadam kebakaran.
"Jadi bisa nge back up di masing-masing wilayahnya, karena jika terjadi kebakaran jarak tempuh yang harus dilalui yang sering jadi kendala, itu yang sering dikeluhkan warga. Namun kita juga tidak bisa memaksakan jarak yang begitu jauh harus sampai dengan cepat," lanjutnya
Baca juga : Miris! Mobil Damkar Milik Pemkab Mogok Saat Terjadi Kebakaran di Kenali Lambar
Terkait adanya mobil Damkar yang mogok pada saat terjadinya insiden kebakaran yang menghanguskan tiga unit rumah di Pekon (Desa) Kenali Kecamatan Belalau pada Jumat (22/7/2022), pihaknya mengaku memang terjadi sedikit kendala akibat jauhnya jarak tempuh.
"Sebenarnya mau mengisi air itu, cuma mungkin karena jaraknya dari Way Tenong cukup jauh sehingga terjadi permasalahan ngejim panas atau apa gitu kan kemaren itu juga cuma sebentar langsung bisa hidup kembali kok," terangnya.
Terkait perawatan enam unit mobil pemadam kebakaran tersebut, Helly mengaku pihaknya menyiapkan anggaran Rp100.800.000 untuk perawatan suku cadang pada masing-masing kendaraan tersebut, seperti ganti aki, ban, kampas rem dan lain sebagainya yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Helly mengungkapkan, pihaknya setiap tahun selalu berupaya mengajukan penambahan unit mobil kendaraan, namun karena terbatasnya anggaran upaya tersebut hingga kini belum bisa di realisasikan agar penanganan bencana khususnya kebakaran yang terjadi di Lambar bisa dengan cepat dan tanggap di tangani.
"Khususnya di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, karena disana sama sekali belum ada UPT Damkar, sehingga ketika ada insiden kebakaran masyarakat hanya bisa bergotong royong memadamkan api dengan alat seadanya karena ketika kita ngirim pemadam kesana jarak tempuh cukup jauh," terangnya.
Helly berharap, kedepan unit mobil pemadam kebakaran di Bumi Beguai Jejama Sai Betik bisa di tambah, khususnya di dua Kecamatan yang hingga kini belum ada UPT sehingga ketika ada insiden pihaknya bisa lebih cepat dan tanggap dalam meminimalisir segala kemungkinan buruk yang terjadi.
Dia pun menghimbau agar masyarakat selalu waspada akan bahaya terjadinya kebakaran yang mayoritas di sebabkan arus pendek, kompor gas atau dapur yang masih menggunakan kayu serta di sebabkan puntung rokok.
"Karena kalau masyarakat hati hati waspada insyaallah musibah dapat dihindari dan harapan kita kedepan tidak ada lagi insiden kebakaran terjadi lagi intinya masyarakat harus selalu waspada dan hati-hati," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Detik-Detik 3 Rumah di Lampung Barat Hangus Terbakar
Berita Lainnya
-
Diguyur Hujan Deras, Ruas Jalan Nasional di Lampung Barat Nyaris Putus
Minggu, 06 Juli 2025 -
Pengadaan Buku Perpustakaan SDN 1 Sebarus Lampung Barat Diduga Langgar Prosedur
Jumat, 04 Juli 2025 -
Dua Jamaah Haji Asal Lampung Barat Wafat, 306 Jamaah Tiba di Tanah Air
Jumat, 04 Juli 2025 -
KPU Lampung Barat Catat Penambahan 4.138 Pemilih, Total Capai 226.374 Pemilih di Triwulan II 2025
Rabu, 02 Juli 2025