Pengamat Pendidikan: Kasus Pembullyan Harus Menjadi Pembelajaran Bersama

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kasus pembullyan sedang ramai diperbincangkan termasuk dijagat media sosial. Hal tersebut dikarenakan adanya seorang siswa kelas 6 SD meninggal dunia karena dibuli oleh teman-temannya.
Dilansir dari detik.com, seorang bocah kelas 6 SD berinisial menjadi korban perundungan di Singaparna, Tasikmalaya. Sehingga membuat dirinya menjadi depresi hingga sakit dan akhirnya meninggal.
Korban yang berusia 11 tahun itu meninggal diduga karena mendapat perundungan dengan dipaksa teman-temannya untuk menyetubuhi kucing. Video aksi perundungan itu direkam, kemudian disebarkan para pelaku di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Pendidikan Universitas Lampung (Unila) Prof. Undang Rosidin mengatakan, hal tersebut sudah melampui batas normal dan merasa sangat miris.
Dirinya juga mengatakan, hal ini perlu menjadi pertimbangan bersama, apa faktor yang melatar-belakangi terjadinya kasus pembullyan tersebut.
"Tugas pendidikan anak ini bukan hanya guru, anak juga merupakan tanggung-jawab orang tua, kemudian tanggung jawab guru di sekolah dan juga tanggung jawab masyarakat," ujar Undang.
Hal itu juga harus menjadi intropeksi untuk masing-masing pihak bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak.
Kemudian pendidikan di sekolah berintropeksi tentang pendidikan-pendidikan bagaimana perilaku yang baik terhadap anak. Kemudian juga masyarakat juga harus betul-betul bagaimana memberikan contoh, tauladan yang baik kepada anak-anak.
"Karena apapun yang dilakukan oleh sekolah tentang perilaku dan akhlak-akhlak yang baik, apapun yang dilakukan oleh orang tua terkait tentang pendidikan anak, akhlak yang baik. Tapi, manakala masyarakatnya banyak mempertontonkan tentang pornografi tentang pembulian-pembulian kepada orang lain, itu juga akan menjadi contoh tidak baik kepada anak-anak," terangnya.
Undang menambahkan, perilaku tersebut dilakukan bukan dari spontanitas tapi dari contoh yang dilihat.
"Mungkin dari tontonan di video, internet ini kan sekarang begitu terbuka dan mudah untuk diakses. Makanya sekarang para orang tua harus perhatian kepada anak terhadap penggunaan gudget," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Tubuh Napi yang Tewas Penuh Memar
Berita Lainnya
-
UIN Raden Intan Lampung – TSU Rusia Perkuat Kolaborasi Riset Halal
Rabu, 17 September 2025 -
7 Ton Kopi Bubuk Robusta Asal Lampung Tembus Pasar Hong Kong
Rabu, 17 September 2025 -
HUT ke-13 Kupastuntas.co, Donald H Sihotang Tekankan Adaptasi di Tengah Perubahan Zaman
Rabu, 17 September 2025 -
Mahasiswa Baru Universitas Teknokrat Indonesia Jadi Generasi Berdampak Untuk Indonesia Emas
Rabu, 17 September 2025