• Minggu, 29 September 2024

Laut Lampung Jadi Langganan Pencemaran Limbah, Pegiat Wisata: Wisatawan Bisa Kapok

Rabu, 20 Juli 2022 - 20.14 WIB
476

Ilustrasi Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perairan laut Lampung kerap kali tercemar limbah dengan jenis yang hampir sama, yaitu cairan menyerupai oli dan minyak, sehingga membuat bibir pantai menghitam.

Kali ini pencemaran terjadi di Pesisir Lampung Timur yaitu karena kebocoran tiga pipa milik anak perusahaan Pertamina. Hal ini, tentu membuat citra dunia pariwisata di Lampung menjadi tidak baik.

Menanggapi hal itu, pegiat wisata yang juga Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Provinsi Lampung, Adi Susanto mengatakan, tercemarnya laut Lampung akan sangat berpengaruh pada pengusaha di bidang pariwisata pantai. 

"Kerugiannya wisatawan yang tadinya ingin datang dan mau balik lagi karena ada wisata yang bagus, tapi karena lautnya tercemar mereka tidak akan balik lagi. Kapok istilahnya, karena untuk santai dan mandi di laut mereka enggan," katanya, Rabu (20/7/2022).

Lanjutnya, selama ini laut menjadi destinasi wisata yang memang sangat jadi andalan bagi provinsi Lampung. 

Namun jelasnya, ketika wisatawan datang ke Lampung dan melihat limbah yang memang mencemari pantai dan melihat bagaimana tidak bagusnya laut. Maka ini dampaknya negatif bagi Lampung.

"Walaupun hanya sebagian saja, tapi laut Lampung akan dianggap kotor. Maka ini harus ditangani dan menjadi perhatian yang serius terhadap limbah yang ada di laut, tentu jadi cerminan buruk juga bagi pariwisata kita," ungkap dia.

Oleh karena itu, Adi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPD Putri) Lampung, berharap pemerintah lebih serius menangani limbah di pesisir pantai. Hal itu kata dia, sebab pencemaran bukan hanya kali ini saja, melainkan sebelumnya juga telah terjadi beberapa kali.

"Jadi jangan sampai selalu terjadi seperti ini lagi. Karena kalau terus berlanjut dampaknya yang dirasakan cukup tidak baik untuk perkembangan wisata, karena citranya pesisir Lampung selalu tercemar," jelas Adi.

Adi menambahkan, permasalahan ini harus ditindak tegas, mulai dari mana asal limbah, siapa yang membuang dan sebagainya. 

"Harus ada sanksi yang membuat efek jera pelaku pencemaran laut. Jangan sampai pencemaran limbah ini berulang terus," tandasnya. (*)