• Jumat, 25 Oktober 2024

FSB ke-8 Sukses Digelar, Pemkab Lambar Targetkan Jadi Tuan Rumah Festival Topeng Dunia

Rabu, 13 Juli 2022 - 22.26 WIB
189

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Qhodratul Ihwan, saat menyampaikan laporan pada malam puncak FSB ke-8, di Lapangan Merdeka, Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Rabu (13/7/2022). Foto: Echa/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Kharisma Event Nusantara Festival Sekala Bekhak (FSB) ke-8 memasuki malam puncak. Penutupan ajang kebudayaan tahunan di Bumi Beguai Jejama Sai Betik digelar secara meriah dengan menampilkan berbagai seni kebudayaan Lampung Barat.

Ketua Pelaksana FSB ke-8, Burlianto Eka Putra menyampaikan, sakura yang menjadi tema pada event tahunan tersebut merupakan kebudayaan yang sudah menyatu dengan jiwa masyarakat skala bekhak, dan menjadi warisan budaya benda yang ditetapkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2015.

"Sekura menjadi sebuah daya tarik yang luar biasa bagi para wisatawan yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Saat ini sakura sudah masuk nasional dan ditargetkan pada 2 tahun mendatang bisa go internasional. Harapan kita kedepan agar bisa menjadi tuan rumah dalam festival topeng dunia," jelasnya.

Budaya sekura mengalami fase perubahan yang cukup besar pengaruh modernisasi. Oleh sebab itu ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mempertahankan kebudayaan dengan menjaga adat dan budaya yang menjadi ciri khas bumi sekala bekhak.

Pihaknya juga ingin mengundang delegasi internasional yang mempunyai kebudayaan topeng untuk hadir di bumi sekala bekhak. Pihaknya juga ingin ada peran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menghadirkan negara internasional.

"Karena seperti yang kita tahu ada enam negar yang memiliki kebudayaan topeng seperti Thailand, Malaysia, Filipina, Polandia, Spanyol, Vietnam. Sebab saat ini budaya sekura mengalami fase perubahan yang cukup besar akibat pengaruh modernisasi sehingga harus ada upaya kita untuk melestarikan kebudayaan asli Bumi Beguai Jejama Sai Betik," tutupnya.

Sementara Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Qhodratul Ihwan menyampaikan, festival Sekala Bekhak yang mengusung tema the mask of nation yang berlangsung selama tiga hari tersebut bertujuan untuk menggali, melestarikan dan mempromosikan seni budaya tradisi dan adat istiadat yang asli di Bumi Sekala Bekhak.

Di tahun 2021 Festival Sekala Bekhak menjadi satu-satunya event yang masuk dalam kharisma event nusantara atau kalender event nasional mewakili Provinsi Lampung.

Kemudian di tahun 2022 ini festival skala kembali masuk ke dalam 110 internasional kharisma event nusantara yang diluncurkan oleh kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Lestarinya budaya di Lampung Barat bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja akan tetapi menjadi tanggung jawab kita semua seluruh lapisan masyarakat. Debab budaya yang terawat diharapkan akan menarik minat wisatawan oleh sebab itu perlu kita lestarikan bersama," ucapnya.

Menurutnya, jika sebuah kabupaten sudah menjadi tujuan wisata pasti ekonomi akan maju dengan sendirinya. Oleh karena itu dengan adanya festival tersebut harapannya akan menggerakkan roda perekonomian masyarakat serta menanamkan kecintaan bahwa budaya harus dilestarikan.

"Kita semua berharap event ini akan menjadi media promosi yang menampilkan berbagai seni budaya yang menarik, unik dan khas dari Kabupaten Lampung Barat serta bernilai jual. Dehingga akan memberikan dampak peningkatan kunjungan wisatawan yang tentunya akan berpengaruh besar terhadap meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan, industri pariwisata Indonesia mulai bangkit pasca pandemi. Oleh sebab itu diperlukan program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tempat waktu untuk menstabilkan pembangunan sektor pariwisata di Provinsi Lampung, salah satunya melalui pengembangan desa wisata yang diharapkan dapat menjadi tonggak perekonomian nasional.

"Alhamdulillah tahun ini sebanyak tiga desa wisata di Provinsi Lampung yakni desa wisata Pulau pahawang pesawaran, desa wisata dan konservasi pantai Minang Rua Lampung Selatan, dan desa wisata teluk Kiluan kabupaten Tanggamus berhasil masuk dalam anugerah desa wisata Indonesia tahun 2022 dari kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif," terangnya.

Jumlah tersebut memang belum banyak, namun pihaknya optimis ke depan desa-desa di provinsi Lampung lainnya, termasuk di Lampung Barat akan masuk dalam nominasi ini.

Hal itu karena Provinsi Lampung memiliki potensi yang besar, yakni keindahan alam budaya juga keunikan dari unsur ekonomi kreatif seperti karya tenun tapis seni tari kuliner hingga bangunan dengan gaya arsitektur tradisional.

"Untuk itu kita harus jeli kreatif dan inovatif untuk terus menggali dan mengelola potensi-potensi wisata yang ada di daerah kita khususnya di Lampung Barat," tutupnya.

Pada malam terakhir FSB Ke-8 tersebut turut dihadiri Koordinator Event Daerah Wilayah 1 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Diana M Tikupasang, Joko Suharbowo, Hilya Milaty dan Hasan Basri.

Selain itu turut hadir mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Qhodratul Ihwan, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus beserta jajaran, Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial beserta jajaran.

Selanjutnya Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Prianto S.lk.,M.H, Dandim O422 Lampung Barat Letnan Kolonel Czi Anthon Wibowo, Kepala Kejaksaan Negeri Liwa Deddy Sutendy serta seluruh stakeholder terkait di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Lampung Barat. (*)