Harga Hewan Kurban Tetap Tinggi Meski Ditengah Wabah PMK

Pedagang hewan kurban, Suardi yang membuka lapaknya, di Jalan Rasuna Said dekat Swiss-Belhotel. Selasa (14/6/2022). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H atau hari raya kurban, sejumlah
lapak penjual hewan kurban mulai bermunculan di kota Bandar Lampung.
Namun, meski saat ini
ditengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), harga hewan kurban tetap tinggi.
Seperti Suardi,
pedagang hewan kurban di Jalan Rasuna Said atau di dekat Swiss-Belhotel mengaku
harga hewan kurban tahun ini mengalami kenaikan.
"Kita jual
kambing mulai dari Rp2 juta sampai Rp9 juta, tapi kalau harga sapi mulai dari
Rp18,5 sampai Rp33 juta per ekor. Harga ini per ekor nya naik mulai Rp500
sampai Rp1 juta untuk sapi maupun kambing," ujarnya, saat ditemui
dilokasi, Selasa (14/6/2020).
Menurutnya, harga itu
biasanya akan mengalami kenaikan pada H-7 lebaran, lantaran permintaan yang
meningkat.
"Alhamdulillah
hewan kurban yang kami jual sehat dan berumur dan tidak ada yang terkena PMK,
serta telah memiliki sertifikat sehat dari dinas pertanian Bandar
Lampung," kata Suardi.
Untuk menyambut
lebaran tahun ini, pihaknya menyiapkan kambing sebanyak 100 ekor dan sapi 40
ekor.
"Sebagian ternak
kita ngambilnya dari Pringsewu, Lampung Selatan dan Lampung Tengah,"
ucapnya.
Sementara itu,
pedagang hewan kurban di Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Restu
Pawana, menyampaikan saat ini terjadi penurunan permintaan hewan kurban. Yang
biasanya sudah 150 ekor, saat ini untuk kambing baru 50 ekor.
"Nah kalau sapi
belum ada. Kita jual kambing dengan harga kisaran Rp 1,5 sampai Rp5 juta per
ekor," kata Restu.
Sebelumnya, menyusul
masih merebaknya wabah penyakit PMK, Pemkot Bandar Lampung memberi syarat bagi
penjualan hewan ternak yang akan membuka lapak di wilayahnya.
Kepala Dinas Pertanian
(Dispertan) Kota Bandar Lampung, Agustini mengatakan bagi penjual hewan kurban
di lapak-lapak diwajibkan memiliki sertifikat kesehatan.
Ia juga menegaskan
bahwa bagi daerah yang sudah teridentifikasi ada PMK tidak diperbolehkan masuk
ke Bandar Lampung.
"Untuk
lapak-lapak yang biasanya banyak saat jelang Idul Adha, nanti juga akan
dilakukan pemeriksaan kesehatannya," kata Agustini.
Ia juga menghimbau
bagi peternak anggota kelompok binaan untuk selalu mewaspadai PMK. Jikalau
nantinya ada gejala penyakit tersebut maka cepat dilaporkan. (*)
Berita Lainnya
-
UIN Raden Intan Lampung – TSU Rusia Perkuat Kolaborasi Riset Halal
Rabu, 17 September 2025 -
7 Ton Kopi Bubuk Robusta Asal Lampung Tembus Pasar Hong Kong
Rabu, 17 September 2025 -
HUT ke-13 Kupastuntas.co, Donald H Sihotang Tekankan Adaptasi di Tengah Perubahan Zaman
Rabu, 17 September 2025 -
Mahasiswa Baru Universitas Teknokrat Indonesia Jadi Generasi Berdampak Untuk Indonesia Emas
Rabu, 17 September 2025