Kupastuntas.co, Lampung Barat - Sempat dikeluhkan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) setempat menyiapkan anggaran sebesar Rp207.000.000 untuk memperbaiki gorong-gorong yang rusak parah di Pekon (Desa) Tugu Ratu Kecamatan Suoh.

Hal tersebut di ungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ir Ansari melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Robert Putra. Ia mengatakan minggu ini pihaknya akan menerjunkan tim untuk melakukan survey untuk selanjutnya di perbaiki secara permanen.

Robert menjelaskan anggaran yang disiapkan tersebut tidak sepenuhnya untuk penanganan gorong-gorong yang yang ada di Pekon Tugu Ratu, namun juga dialokasikan untuk perbaikan ruas jalan yang putus di Pekon Negeri Jaya Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS).

Baca juga : Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Tugu Ratu Lambar Gotong Royong Perbaiki Gorong-gorong yang Rusak

"Sehingga anggaran tersebut nantinya akan di gunakan untuk perbaikan dua titik lokasi, yaitu gorong-gorong yang rusak di Pekon Tugu Ratu Suoh dan Ruas Jalan yang putus di Pekon Negeri Jaya Bandar Negeri Suoh," kata Robert saat di konfirmasi, Rabu (8/6/2022).

Robert menjelaskan anggaran tersebut bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) Penanganan Bencana tahun anggaran 2022. Untuk penanganan gorong-gorong yang rusak tersebut ia mengatakan akan dilakukan secara permanen agar akses mobilisasi masyarakat kembali lancar.

"Sedangkan untuk penanganan ruas jalan Negeri Jaya yang putus pada februari lalu akan dilakukan pemasangan box culvert untuk kemudian dilakukan penimbunan dan pengerasan badan jalan secara permanen," imbuhnya

Robert berharap setelah gorong-gorong dan ruas jalan yang putus tersebut di perbaiki kendaraan yang melintas tidak lagi terhambat, khususnya pengendara roda empat yang memang kerap kali melintas di dua titik ruas jalan tersebut.

Diketahui sebelumnya masyarakat Pekon (Desa) Tugu Ratu, Kecamatan Suoh sempat bergotong royong memperbaiki gorong-gorong di pungkalan barat wilayah setempat yang rusak parah.

Kegiatan tersebut dilakukan atas inisiatif warga setempat karena lamban nya penanganan pemerintah selama ini untuk memperbaiki gorong-gorong yang rusak tersebut.

Sebab gorong-gorong tersebut berada di ruas jalan yang menjadi akses utama masyarakat setempat dalam menjalankan aktifitas serta mobilitas masyarakat menuju wilayah setempat. (*)