• Kamis, 24 Oktober 2024

Rusak Parah, Warga Minta Pemerintah Perbaiki Ruas Jalan Provinsi Lintas Liwa-Ranau

Senin, 23 Mei 2022 - 15.41 WIB
442

Kondisi ruas jalan provinsi Lintas Liwa-Ranau yang rusak parah, Senin (23/5/2022). Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Warga Pekon (Desa) Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit mengeluhkan kondisi ruas jalan provinsi Lintas Liwa-Ranau yang mengalami kerusakan cukup parah, hingga membahayakan pengendara yang melintas.

Dari pantauan Kupastuntas.co dilokasi ruas jalan yang menghubungkan Provinsi Lampung dengan Sumatera Selatan tersebut terdapat lubang yang cukup dalam yang diperkirakan mencapai 15-20 cm.

Bahkan lubang tersebut cukup banyak hingga radius kurang lebih 300-400 meter. Parahnya sudah beberapa tahun jalan tersebut tidak tersentuh perbaikan.

Tarmidzi warga setempat menjelaskan kerusakan jalan tersebut sudah terjadi beberapa tahun dan sempat di lakukan perbaikan namun kembali mengalami kerusakan karena kurang maksimalnya pengerjaan.

"Memang bukan hanya sekali dua kali jalan ini dikeluhkan oleh warga dan juga pengendara, namun hingga kini belum mendapat perhatian, pernah dulu diperbaiki namun hanya sekedar di tambal sulam saja itu pun tidak maksimal sehingga kembali mengalami kerusakan," ujarnya, Senin (23/5/2022).

Terlebih saat musim hujan ia menjelaskan lubang yang cukup dalam tersebut digenangi oleh air sehingga pengendara yang melintas sering kali terjebak dan kehilangan keseimbangan saat melintas di ruas jalan tersebut.

"Kalau hujan kan ini dipenuhi air jadi pengendara yang melintas harus mengurangi kecepatan bahkan harus mencari selah agar tidak terjebak ke lubang yang ada di jalan ini, karena pernah ada yang sampai terjatuh karena hilang keseimbangan akibat masuk lubang," terangnya.

Tarmidzi berharap pemerintah segera melakukan perbaikan terhadap ruas jalan yang menghubungkan dua Provinsi tersebut, sebab masyarakat setempat sudah sangat lama tersiksa dengan kondisi jalan yang rusak parah.

Terpisah Arif warga lain menyebutkan mobilisasi pengendara diruas jalan tersebut cukup tinggi, sebab selain menghubungkan dua Provinsi jalan tersebut juga merupakan akses utama warga setempat untuk mengangkut hasil bumi seperti sayuran karena mayoritas masyarakat setempat pekrjaan nya adalah berkebun.

"Harapan kami ruas jalan ini agar di perhatikan dan segera di perbaiki, karena ini akses utama masyarakat untuk menjual hasil-hasil kebun, jangan hanya tambal sulam tetapi perbaikan harus dilakukan secara maksimal agar bisa dilalui kendaraan dalam jangka panjang," tutupnya. (*)