• Kamis, 24 Oktober 2024

Sudah 12 Hari Tumpukan Sampah di Jalan Nasional Lambar Tidak Kunjung Dibersihkan, Ini Kata Bupati Parosil

Kamis, 19 Mei 2022 - 16.14 WIB
216

Kondisi sampah yang menumpuk. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Sudah 12 hari, tumpukan sampah di ruas Jalan Nasional Lintas Liwa, tepatnya di perbatasan Pekon (Desa) Kota Besi - Canggu belum juga dibersihkan.

Tumpukan sampah yang didominasi oleh sampah rumah tangga, plastik dan tumbuh-tumbuhan sisa pesta budaya sekura di Lambar itu semakin hari semakin mengeluarkan aroma tidak sedap.

Lebih parahnya lagi, akibat tumpukan sampah yang memakan hampir sebagian badan jalan itu kian membahayakan pengendara.

Warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, beberapa hari yang lalu sempat hampir terjadi kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan roda empat dari arah yang saling berlawanan akibat salah satu kendaraan mengambil jalur kendaraan lain karena menghindari tumpukan sampah tersebut.

"Kemarin dua unit mobil dari arah berlawanan hampir tabrakan, untung masih bisa di kendalikan jadi tidak sampai tabrakan," ujarnya, Kamis (19/5/2022).

Sebelumnya, kupastuntas.co sempat meminta keterangan kepada dinas terkait baik kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Satpol-PP bahkan pihak Kecamatan terkait penanganan sampah yang berada di ruas jalan nasional lintas Liwa tersebut, namun ketika dikonfirmasi masing-masing pihak saling lempar tanggung jawab.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat dikonfirmasi susai menghadiri pelantikan peratin terpilih gelombang pertama tahun 2022 di Pekon (Desa) Karang Agung, Kecamatan Way Tenong mengaku akan segera memerintahkan dinas terkait untuk segera membersihkan sampah yang menjadi keluhan masyarakat tersebut.

"Ini yang sebenarnya menarik, permasalahan sampah ini merupakan permasalahan serius yang harus di atasi, sebenarnya di lokasi tersebut sudah diberikan kontainer sebagai tempat membuang sampah, tetapi kadang masyarakat juga sering membuang sampah sembarangan tidak pada tempatnya," ujar Parosil.

Ia juga mengatakan bahwa sampah yang ada di perbatasan Pekon Kota Besi - Canggu tersebut didominasi oleh sampah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sisa gelaran pesta budaya sekura beberapa waktu lalu, sehingga masih bisa dimanfaatkan dan diolah sebagai pupuk kompos.

"Saya sudah koordinasikan dengan dinas terkait yang dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup, agar sampah yang ada di perbatasan tersebut segera ditangani, termasuk sampah yang berada di Simpang Serdang karena ini yang memang harus menjadi perhatian saya selama ini," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : sedang asyik belajar | SMK BLK Diserang Pelajar Bersajam