• Kamis, 24 Oktober 2024

Lantik 10 dari 60 Peratin Terpilih, Ini Pesan Bupati Lambar Parosil

Selasa, 10 Mei 2022 - 14.45 WIB
370

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat melantik peratin terpilih gelombang pertama tahun 2022 di Pekon (Desa) Kerang, Kecamatan Batu Brak, Selasa (10/5/2022).

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus hari ini resmi melantik 10 dari 60 Peratin (Kepala Desa) terpilih gelombang pertama tahun 2022. Pelantikan yang digelar hari ini dilaksanakan di dua Kecamatan berbeda yaitu Kecamatan Batu Brak dan Kecamatan Belalau.

Ketujuh peratin di Kecamatan Batu Brak yang dilantik yakni Sarnada sebagai peratin pekon balak, Sofyan Hadi sebagai peratin Pekon Kegeringan, Indra Bangsawan sebagai peratin pekon Gunung Sugih, Alamsyah sebagai peratin pekon Sukabumi, Iwan Susanto sebagai peratin pekon Teba Liokh, Anton Shabara sebagai peratin pekon Sukaraja, dan Mat Amin sebagai peratin Pekon Kerang.

Lalu, tiga peratin terpilih di Kecamatan Belalau, Ahmad Hendri Yansyah sebagai peratin pekon Kejadian, Sunandar sebagai peratin Pekon Serungkuk, dan Herwin sebagai peratin pekon Sukarame.

Dalam kegiatan pelantikan di Pekon (Desa) Kerang Kecamatan Batu Brak, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menyampaikan kegiatan pelantikan hari merupakan momentum pertama pelantikan peratin dari 60 peratin terpilih yang memenangkan ajang demokrasi enam tahunan yang di gelar 23 Februari 2022 lalu.

"Momentum ini sangat di tunggu dan dinanti oleh masyarakat yang milih termasuk juga masyarakat yang tidak memilih, karena yang namanya pesta demokrasi pasti ada kotak-kotaknya, tetapi hari ini kotak itu sudah menjadi satu persatuan Indonesia jadi tidak boleh ada lagi yang membedakan," ujar Parosil, Selasa (10/5/2022).

Sebab ada beberapa tugas yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin, pertama mengayomi dan melindungi, karena ketika seorang pemimpin telah di ambil sumpahnya maka tugasnya harus mengayomi melindungi baik masyarakat yang memilih ataupun yang tidak memilih sesuai dengan amant UU dan Pancasila.

"Kemudian tugas pemimpin adalah membangun, bagaimana cara saudara mengidentifikasi persoalan, potensi-potensi yang ada di Pekon (Desa) masing-masing, manfaatkan anggaran yang ada untuk membangun Pekon bukan untuk kepentingan pribadi," tegas Parosil.

Lalu menjaga keamanan, ketertiban dan kelestarian baik budaya ataupun hal lain yang memang patut untuk di pertahankan. Sebagai contoh banyak anak-anak yang ikut menampilkan tari-tarian serta berbagai kesenian menarik lain nya hal tersebut yang seharusnya di lestarikan.

"Begitu apiknya, begitu mempesonanya, begitu menghiburnya tontonan yang di tampilkan oleh anak-anak kita, ibu-ibu kita, saudara kita terkait seni dan budaya yang kita miliki, harapan kita tentu perlu di jaga dan dilestarikan serta di anggarkan melalui Dana Desa," tambahnya.

Parosil juga mengingatkan para Peratin agar mampu mengelola Dana Desa (DD) dengan baik, sebab banyak peratin petahana yang tumbang karena gagal mengelola dana desa yang menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat kepada peratim untuk memimpin Pekon nya masing-masing.

"Pemangku, Peratin serta pihak lain nya harus mampu mengelola DD dengan baik, harus selektif dalam menentukan KPM BLT-DD agar tepat sasaran sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial ditengah masyarakat akibat permasalahan tersebut," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : PLN PADAMKAN LAMPU ARTERI AKIBAT PEMKOT TUNGGAK IURAN

Editor :