• Minggu, 29 September 2024

Empat Daerah di Lampung Jadi Atensi Peningkatan Angka Anak Sekolah

Senin, 18 April 2022 - 17.36 WIB
346

Kepala Bappeda Lampung, Mulyadi Irsan, saat dimintai keterangan di lingkungan kantor Gubernur Lampung, Senin (18/4/2022). Foto: Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Presentase angka Anak Tidak Sekolah (ATS) dengan pendekatan Angka Partisipasi Sekolah (APS) yang ada di empat daerah Lampung dijadikan atensi oleh pemerintah provinsi untuk dapat dilakukan langkah penanganan.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Mulyadi Irsan mengatakan, empat daerah yang menjadi atensi tersebut di antaranya Kabupaten Mesuji, Pesisir Barat, Tanggamus dan Way Kanan.

"Untuk di Mesuji presentase nya 35,85 persen, Pesisir Barat 32,30 persen, Tanggamus 31,15 persen dan untuk Way Kanan presentase nya 34,15 persen," kata Mulyadi, saat dimintai keterangan di lingkungan kantor Gubernur Lampung, Senin (18/4/2022).

Ia melanjutkan, Angka Partisipasi Sekolah menjadi salah satu faktor yang sangat penting guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain dari faktor kesehatan dan juga ekonomi.

"Untuk meningkatkan IPM nanti akan ada koordinasi dan kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota. Untuk peningkatan IPM ini akan ada gerakan serentak dan akan dibentuk tim secara khusus," lanjutnya.

Menurutnya, banyak faktor yang melatar-belakangi tingginya ATS di daerah setempat. Seperti faktor ekonomi, terbatasnya layanan pendidikan dan pelatihan, relevansi serta mutu layanan pendidikan serta faktor sosial dan budaya.

"Maka langkah yang harus dilakukan seperti deteksi dini anak rentan putus sekolah, pengambangan program dan pelatihan keterampilan yang bisa mendorong anak tidak sekolah dan putus sekolah untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri," bebernya.

Serta adanya pengembangan upaya intervensi dan pendampingan peserta didik yang diprediksi rentan putus sekolah melalui pendekatan yang ramah anak, partisipatif dan melibatkan orang tua peserta didik.

"Berdasarkan data untuk ATS di Lampung usia 7 sampai 12 tahun ada 3.599 siswa, usia 13 sampai 15 tahun ada 11.851 siswa dan usia 16 sampai 18 tahun ada 1.335 siswa," tutupnya. 

Sementara Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengungkapkan, banyak faktor yang mempengaruhi tingginya ATS di daerah setempat.

"MIsalnya dia jauh dari sarana dan prasarana pendidikan sehingga kadang memilih untuk tidak sekolah. Serta ada juga budaya yang belum hilang seperti mending nikah daripada sekolah," terangnya.

Karenanya, ia berharap agar pemerintah daerah segera melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi terus bertambahnya angka anak yang tidak mengenyam pendidikan.

"Maka harus dilakukan langkah yang strategis seperti membangun sekolah baru di daerah yang memang belum ada. Ini harus ada langkah kongkrit mengingat anak adalah masa depan bangsa," tutupnya. (*)


Video KUPAS TV : Nelayan Bingung Dengan Apa Melaut | Solar Kian Langka