• Minggu, 29 September 2024

Akun Palsu Catut Nama Kepala BKD Provinsi Lampung Tawarkan Kenaikan Pangkat Pakai Mahar

Senin, 18 April 2022 - 14.31 WIB
317

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung, Yurnalis, saat menunjukkan penipuan yang mengatasnamakan dirinya, Senin (18/4/2022). Foto:Ria/kupastuntas.co.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Nama Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung, Yurnalis, dicatut oleh pelaku penipuan dengan modus menjanjikan akan kenaikan pangkat atau menaikkan jabatan dalam struktural tertentu.

Saat dimintai keterangan, Yurnalis, mengungkapkan jika aksi penipuan tersebut dengan cara mengirimkan pesan singkat kepada korbannya dengan menggunakan akun palsu di media sosial baik itu WhatsApp, Facebook dan Instagram.

"Pelaku ini melakukan penipuan dengan mengirimkan pesan kepada korbannya. Pesan yang dikirimkan menggunakan nomor WhatsApp yang bukan nomor saya. Serta Facebook dan Instagram yang merupakan akun palsu tapi menggunakan foto saya," kata Yurnalis saat dimintai keterangan, Senin (18/4/2022).

Ia mengatakan, pelaku penipuan tersebut menawarkan kenaikan pangkat kepada sejumlah korban yang kebanyakan adalah ASN dan diminta untuk menyetorkan sejumlah uang.

"Dia ini menawarkan kenaikan pangkat kaya contohnya jadi kepala bidang. Tapi dia minta untuk menyiapkan mahar nya. Jumlah yang diminta saya kurang tahu persis tapi puluhan juta," terangnya.

Yurnalis mengungkapkan jika setelah dilakukan pelacakan pelaku penipuan tersebut diketahui bukan orang Lampung dan tidak dapat dihubungi menggunakan nomor seluler.

"Untuk sementara saya redam lewat it dan sedang dikoordinasikan. Setelah dilacak ternyata bukan orang Lampung dan ketika ditelpon seluler tidak bisa tapi di medsos dia jalan terus," katanya.

Pada kesempatan tersebut Yurnalis juga mengimbau kepada masyarakat dan ASN untuk tidak mudah percaya jika ada akun palsu yang mengatasnamakan dirinya.

"Saya harap untuk orang yang dihubungi mengatasnamakan saya dan meminta sejumlah uang untuk naik pangkat agar tidak percaya. Itu adalah fitnah yang keji. Naik jabatan itu berdasarkan kompetensi dan prestasi," tutupnya. (*)

Editor :

Berita Lainnya

-->