• Sabtu, 02 November 2024

Rusak Akibat Dilewati Truk, Jalan Masuk Kampung Ratna Caton Lamteng Diblokir Warga

Minggu, 10 April 2022 - 14.35 WIB
334

Tampak dua mobil truk tertahan tak bisa lewat, akibat portal yang dipasang warga sebagai bentuk protes terkait kerusakan jalan di Kampung Ratna Caton (RC), Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah. Foto: Towo/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Ratusan Warga Kampung Ratna Caton (RC), Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah memportal jalan masuk ke kampung mereka untuk menghalau mobil truk muatan pasir yang disinyalir jadi biang keladi penyebab kerusakan jalan di kampung setempat.

Diketahui, karena adanya penambangan pasir di Kampung Buyut Utara Kecamatan Gunung Sugih, namun akses jalan kendaraan truk muatan pasir itu melalui Kampung RC, sehingga berakibat jalan tersebut rusak parah 

Suharno ketua RT 27 Kampung RC dusun 5 mengatakan, sejak adanya pertambangan pasir mengunakan alat berat, kondisi jalan di Kampung RC rusak, bahkan di beberapa titik terbilang sangat parah.

Melihat kondisi jalan yang makin rusak, pada hari Sabtu (09/4/22), warga pun gotong royong perbaiki jalan sampai pintu gerbang dan memasang portal.

Akibat penutupan jalan ini, sempat terjadi adu mulut antara sopir dengan warga.

“Ini udah kesepakatan masyarakat, agar jalan kita tidak rusak, kalau kita biarkan akan semakin parah kerusakanya,” beber Ramin warga RC. Minggu (10/04/2022)

Sementara itu kepala Kampung Ratna Caton Agus Riyanto, mengatakan pihaknya kini tengah mencari solusi terbaik dengan menggandeng beberapa pihak yang memiliki wewenang terkait permasalahan ini lewat musyawarah.  

“Kita sedang mencari solusinya agar semuanya bisa berjalan dengan baik, jangan sampai masyarakat dirugikan,” ujarnya.

Hasil mediasi antar Forkopimcam berlangsung alot, bahkan masyarakat tetap tidak mau membuka portal jalan tersebut.

Camat seputih Raman Made suryana menambahkan, hingga kini masyarakat tetap pada pendirian mereka tidak mengizinkan truk pasir masuk RC, bila tetap menggunakan alat berat dan mesin sedot, mereka tetap menolak.

“Kecuali yang mengunakan alat manual pertambangannya, kami silahkan, warga tidak masalahkan,” tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : Nelayan Rugi Karena Cuaca | Perajin Ikan Asin Kena Imbasnya