Kupastuntas.co, Pringsewu - Harga telur ayam ras di Kabupaten Pringsewu masih tergolong stabil. Di pasar tradisional Terminal Sarinongko dan Gadingrejo telur ayam dijual dengan harga Rp24 ribu - Rp25 ribu per kilogram (Kg).

Salah satu pedagang pasar Terminal Sarinongko, Pin mengatakan, baru 3 hari ini ia menjual telur dengan harga Rp24 ribu per kilogram, sebelumnya Rp22 ribu per kilo.

Meski mengalami kenaikan, namun Pin menilai bahwa harga tersebut masih tergolong stabil dan masih terjangkau dengan masyarakat. 

"Masih stabil. Kalau jual ngeteng Rp24 ribu per Kg sudah dari 3 hari kemarin. Sebelum ini jual hanya Rp22 per Kg. Masyarakat juga tidak terlalu keberatan. Barang (telur) ini pun masih normal ketersediaan nya," kata Pin, saat ditemui kupastuntas.co, Jumat (11/3/2022).

Dirinya mengaku bahwa ada kemungkinan harga telur akan mengalami kenaikan menjelang bulan suci ramadhan maupun saat menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang.

"Kalau sudah mendekati ramadhan dan mau lebaran biasa mulai naik. Tahun lalu harga nya mencapai Rp25-Rp.26 ribu per Kg tapi kalau tahun ini tidak tahu berapa naik nya nanti," terangnya.

Titin, salah satu pedagang telur di pasar gadingrejo mengaku bahwa dirinya hari ini (Jumat) menjual telur ayam ras dengan harga Rp24 ribu per Kg.

"Rabu dan Kamis kemarin harga beli dari kandang Rp22,5 ribu saya jual Rp25 ribu, sekarang turun dari kandang beli Rp22 ribu saya jual Rp24 ribu. Harga ini masih tergolong normal belum naik. Kalau naik itu di atas Rp25 ribu," ujarnya.

Titin juga mengaku menaikan harga telur mengacu pada harga telur nasional untuk Provinsi Lampung. Hal itu dikarenakan harga telur nasional sendiri dapat berubah sewaktu-waktu.

"Hari ini diinformasikan harga nasional, telur di Lampung berada pada angka Rp22 ribu per Kg dimana sebelumnya Rp22,5 ribu per Kg," ungkapnya.

Sementara Kabid Perdagangan Diskoperindag Pringsewu, Reka mengatakan, harga telur di Pringsewu masih berada di dalam kondisi yang stabil di harga Rp24-Rp25 ribu.

"Harga telur ini fluktuatif atau naik turun, jadi dapat berubah-ubah. Pedagang sendiri kan belinya dari peternak dan mereka pasti saat menjual mau mendapat untung. Makanya harga telur dinaikan dari harga beli mereka dengan peternak nya," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : PETANI ALAMI KELUMPUHAN USAI MENENGGAK RACUN RUMPUT KETIKA LELAH BERKEBUN