• Selasa, 22 Oktober 2024

Terjadi Lagi, Emak-emak di Lambar Serbu Mini Market Demi Dapatkan Minyak Goreng Murah

Sabtu, 19 Februari 2022 - 22.20 WIB
288

Terlihat puluhan warga yang datang ke ritel modern di Pekon Canggu, Kecamatan Batu Brak untuk mendapatkan minyak goreng murah, Sabtu (19/2/2022). Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Puluhan warga Lampung Barat rela mengantri berjam-jam di ritel modern menunggu mobil distribusi barang demi mendapatkan minyak goreng murah.

Dari pantauan Kupastuntas.co di salah satu ritel modern yang ada di Pekon (Desa) Canggu, Kecamatan Batu Brak terlihat puluhan warga mengantri sejak magrib untuk mendapatkan minyak goreng murah yang telah di tetapkan pemerintah.

Mereka menunggu mobil distribusi barang dari magrib hingga malam hari ini agar bisa mendapatkan minyak goreng, sebab bebarapa hari terakhir stok di ritel modern dan pasar tradisional di Lambar mulai langka.

Asih, salah satu warga mengatakan dirinya bersama warga lain menunggu kurang lebih hingga 2 jam, ia bersama warga lain rela menunggu berjam-jam dan berdesak-desakan demi mendapatkan minyak goreng subsidi dari pemerintah itu.

"Kalau kita tidak menunggu pasti besok sudah tidak kebagian, jadi kita rela mengantri lama agar bisa mendapatkan minyak goreng murah itu, karena stok minyak goreng di rumah juga sudah menipis," ujarnya, Sabtu (19/2/2022).

Hal yang sama di ungkapkan Putri warga setempat yang juga ikut mengantri demi mendapatkan minyak goreng, namun ia merasa kecewa karena tidak kebagian minyak goreng murah yang baru sampai tersebut 

"Saya dari pagi sudah keliling mencari minyak goreng bahkan sampai Liwa tetapi semua stok di Indomart ataupun Alfamart kosong, dapat informasi tadi ada stok yang akan datang makanya saya langsung kesini, tapi sudah tidak kebagian karena sudah habis dibeli oleh masyarakat yang datang, jelas kecewa," tambahnya.

Terpisah pegawai di ritel modern itu mengatakan biasanya stok yang dikirim tergantung dari distributor, dan untuk stok yang datang hari ini ia mengatakan tidak lebih dari 10 karton.

"Satu karton biasanya isi 6, tapi kan kita batasi masing-masing warga hanya boleh membeli 1 kemasan minyak goreng ukuran 2 liter, tadi kurang lebih ada 10 karton yang datang tetapi kurang dari 1 jam sudah habis di serbu masyarakat," katanya.

Bahkan pihaknya merasa kewalahan menghadapi warga yang datang untuk membeli minyak goreng yang baru tiba dari distributor tersebut.

"Kita kewalahan karena sanking ramainya masyarakat yang datang, kita sempat di bantu aparat kepolisian untuk membantu menertibkan warga yang rata-rata adalah emak-emak itu, tapi sekarang sudah kondusif karena barang nya juga sudah habis," ungkapnya. (*)