• Selasa, 22 Oktober 2024

Banjir Bandang di Lambar Sebabkan Hewan Ternak Warga Mati Terseret

Minggu, 06 Februari 2022 - 14.08 WIB
518

Penampakan Pekon Kagungan yang porak-poranda diterjang banjir bandang Sabtu malam. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi di sebagian wilayah di Lampung Barat mengakibatkan terjadinya banjir bandang, tepatnya di pekon Kagungan, Kecamatan Lumbok Seminung. Akibatnya hewan ternak warga ikut terseret arus banjir.

Banjir bandang yang membawa material berupa tanah dan bebatuan tersebut juga menutupi seluruh badan jalan yang menghubungkan Pekon Kagungan - Pekon Sukabanjar, akibatnya akses lalu lintas kendaraan diwilayah setempat terhambat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lampung Barat melalui Kepala Bidang Kedaruratan Mekal Novisa mengatakan hujan deras yang terjadi dari Sabtu siang hingga malam itu juga menyebabkan aliran sungai Way Lombok meluap.

"Akibatnya sebanyak empat rumah dan 1/2 hektare sawah, serta kolam ikan warga terendam banjir akibat luapan sungai Way Lombok itu, dan menewaskan satu ekor sapi milik warga akibat terseret luapan banjir tersebut," ungkapnya, Minggu, (6/2/2022).

Keempat rumah yang terendam banjir tersebut yaitu milik Yadi, Seman, Sis, dan Fahri, sedangkan hewan ternak yang mati terseret banjir bandang itu milik Tuno warga setempat.


"Tim sudah kita terjunkan ke lokasi namun saat ini evakuasi belum bisa berjalan maksimal sebab material banjir bandang tersebut berupa batuan besar yang sulit di evakuasi menggunakan alat manual," jelasnya.

Ditempat terpisah banjir juga melanda pemangku 5 Way Kenihai, Pekon Tawan Sukamulya, Kecamatan Lumbok Seminung yang menyebabkan 2 unit gubuk warga beserta isinya dan 8 ekor kambing milik warga juga ikut terseret aliran sungai.

"Tim juga sudah membantu mengevakuasi sisa-sisa bangunan milik warga yang terseret banjir kemudian memperbaiki dan menegakkan kembali gubuk yang hancur tersebut, sedangkan 8 kambing milik warga hingga saat ini belum ditemukan, sedangkan kondisi air saat ini sudah surut," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : ANAK USIA 10-15 TAHUN GUNAKAN SABU HINGGA EKSTASI