• Senin, 05 Mei 2025

Cerita Emak-emak di Tanggamus Sulitnya Menemukan Minyak Goreng Murah

Kamis, 03 Februari 2022 - 19.25 WIB
155

Antrean warga membeli minyak goreng di sebuah mini market di Kecamatan Gisting. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Program minyak goreng 1 harga yakni Rp Rp 14.000 per liter sulit ditemukan konsumen di pasar tradisional maupun mini market di Kabupaten Tanggamus. Program yang semestinya sudah tersedia sejak 26 Januari lalu nyatanya juga sulit dijumpai hingga kini.

Konsumen terutama emak-emak yang sudah melakukan "perburuan" di pasar tradisional dan mini market,  serta berharap bisa membeli minyak goreng dengan harga terjangkau pun harus gigit jari.

"Harga minyak goreng kemasan tetap mahal, masih dijual Rp 18 ribu per bungkus isi 90 mili liter, atau Rp 36 ribu per 180 mili liter," kata Novita, warga Kota Agung, Kamis (3/2/2022).

Novita mengaku, masih mendapati harga minyak goreng kemasan bertahan mahal, meski pemerintah telah mengumumkan 1 harga Rp 14 ribu per liter, sebagai gantinya ia pun mencari minyak goreng curah.

"Dalam angan-angan saya, harga minyak goreng lebih murah. Tetapi nyatanya, sama saja dengan minyak goreng kemasan," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Rahma, pedagang gorengan di Kota Agung. Ia mengaku akhir-akhir ini ini kesulitan mendapat minyak goreng. Padahal dia sangat membutuhkan minyak goreng untuk digunakan.

"Di mana-mana minyak goreng habis kalaupun ada harganya mahal. Saya hanya sekali dapat minyak goreng kemasan bersubsidi di Indomaret setelah itu susah dapat lagi," kata dia.

Rahma mengaku tidak mengetahui informasi minyak goreng 1 harga Rp 14.000 per liter. Ia baru mengetahui saat tidak sengaja melewati salah satu minimarket dan melihat warga berbondong-bondong antre di kasir minimarket.

"Waktu saya mengetahui ada minyak goreng dijual murah saya juga langsung beli tetapi hanya dikasih 1 bungkus saja isi 2 liter," katanya.

Nurhayati, salah seorang pemilik warung makan di pasar Gisting mengungkapkan susahnya mendapatkan stok minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter. 

Padahal sejak diberlakukannya kebijakan 1 harga tersebut beberapa waktu lalu, ia sudah beberapa kali bolak-balik minimarket dan pasar tradisional namun tak juga dapat.

"Susah mencarinya, beberapa kali saya cari ke Indomaret dan Alfamart, tapi tak pernah dapet, selalu kosong," ujar dia.

Lancar, salah seorang pedagang minyak goreng di Pasar Talang Padang mengaku hingga saat ini terpaksa menjual minyak goreng kemasan dengan harga lama, karena belum mendapat kiriman minyak goreng bersubsidi dari distributor.

"Minyak goreng kemasan yang kami jual saat ini masih merupakan stok lama Jadi harganya juga harga lama kami belum dapat pasokan minyak goreng bersubsidi dari distributor," ucapnya.

Pantauan Kupastuntas.co, stok minyak goreng Rp 14.000 per liter di minimarket maupun di pasar tradisional masih langka. Rak-rak yang seharusnya berisi minyak goreng subsidi masih kosong dan akhirnya dipakai untuk menaruh bahan-bahan pokok lainnya.

Sebagai informasi, pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi guna menekan harga minyak goreng yang melambung hingga tembus Rp 20.000 per liter. 

Melalui subsidi tersebut lahirlah kebijakan minyak goreng 1 harga yang dibanderol Rp 14.000 per liter. Minyak goreng murah tersebut tersedia di ritel minimarket mulai 19 Januari lalu dan di pasar tradisional mulai 26 Januari. 

Namun kenyataan di lapangan berkata lain. Minyak goreng Rp 14.000 per liter sangat sulit dijumpai seolah menghilang ditelan bumi. (*)

Video KUPAS TV : DUA PEMBEGAL NYARIS DIHABISI WARGA LAMPUNG TENGAH