• Rabu, 26 Juni 2024

232.800 Pelaku UMKM Lampung Terima Bantuan Rp1,2 Juta

Senin, 10 Januari 2022 - 07.51 WIB
1.3k

pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Lampung. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung  - Sebanyak 232.800 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Lampung telah menerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) selama tahun 2021.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, Samsurijal Ari, mengatakan BPUM yang disalurkan oleh pemerintah pusat itu sebesar Rp1,2 juta.

“Jumlah pelaku UMKM penerima BPUM di Lampung ada 91.379 di Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan 141.421 di Bank Negara Indonesia (BNI),” kata Samsurijal, saat dimintai keterangan, Minggu (10/1/2022).

Samsurijal mengakui, pelaku UMKM, khususnya bidang kuliner, terus tumbuh di Provinsi Lampung selama masa pandemi Covid-19.

"Jumlah pelaku UMKM baru di Lampung semakin banyak. Ini menunjukkan pelaku UMKM terus tumbuh di masa pandemi Covid-19, terutama yang bergerak di bidang kuliner," kata dia.

Samsurijal mengungkapkan, para pelaku UMKM juga sudah memanfaatkan digital marketing, sebagai salah satu sarana untuk memperluas pasar produknya.

"Di masa pandemi ini, ada ruang untuk melakukan pemasaran dengan digital marketing. Dan ini terbukti bisa meningkatkan omset usaha dibandingkan sebelum pandemi," lanjut dia.

Ia membeberkan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, sebanyak 82 persen UMKM berupaya mengoptimalkan aktivitas penjualan online melalui outlet mereka di platform e-commerce dan lapak di media sosial. Sehingga mampu bertahan dimasa pandemi.

“Kita akan terus mendorong bagaimana pelaku UMKM yang sudah memakai digital marketing tetap dipertahankan, serta memperkuat penjualan secara offline ketika masa pandemi mulai terkendali," imbuhnya.

Ia melanjutkan, pada tahun 2022, pemerintah pusat akan kembali menggulirkan BPUM untuk membantu modal pelaku UMKM.

"Tapi untuk skema nya kami belum tahu, apakah besaran nilainya sama seperti tahun lalu? Dan berapa jumlah penerima juga belum tahu," ungkapnya.


Sebagai perbandingan, berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, pada tahun 2020 jumlah pelaku UMKM sebanyak 110.359. Sementara pada tahun 2021 jumlah pelaku UMKM yang menerima BPUM sebanyak 232.800.

Khairunisa Agustin (22), warga Suka Bumi, Bandar Lampung, mengaku mulai menjual olahan dimsum ikan tenggiri yang ia bandrol Rp10 ribu per porsi sejak pertengahan tahun 2021.

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) tersebut, menjual masakan khas Tiongkok itu di tengah kesibukannya melaksanakan tugas kuliah akhir semester.

"Saya jualan dimsum karena memang suka masak dan sambil mengisi waktu luang mengerjakan tugas akhir kuliah. Karena kan kemarin kuliah sempat Daring," kata dia, Minggu (9/1).

Selain menjajakan makanan secara offline di tempat yang ia sewa, Khairunisa juga memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya serta memanfaatkan layanan online food delivery (GoFood) untuk memperluas pembeli.

"Saya juga pasang di GoFood, jadi yang jauh tetap bisa pesan nggak harus datang ke tempat. Alhamdulillah omsetnya dalam sehari bisa Rp300 ribu sampai Rp500 ribu kalau lagi ramai," ungkapnya.

Pengamat Ekonomi Universitas Bandar Lampung, Syahril Daud, mengatakan pelaku UMKM yang mampu bertahan dimasa pandemi Covid-19 adalah mereka yang memanfaatkan teknologi e-commerce dan media sosial dalam mengembangkan usahanya.

"UMKM yang bertahan dari awal pandemi sampai saat ini adalah mereka yang berbasis digital dan e-commerce. UMKM yang tidak mampu mengikuti akan tumbang dan muncul UMKM baru yang sudah siap memanfaatkan digitalisasi," kata dia.

Menurutnya, UMKM yang terus tumbuh di masa pandemi Covid-19 salah satunya yang bergerak di bidang kuliner. Hal tersebut lantaran kuliner telah memiliki customer maupun market tersendiri.

"Ibukota daerah seperti Bandar Lampung, memang menjadi tempat menjamur UMKM sektor kuliner. Hal tersebut karena sudah ada segmen atau customer dan market nya. Didukung dengan adanya wisatawan, sehingga bisnis kuliner sangat menjanjikan. Serta didukung oleh infrastruktur," terang dia. (*)

Artikel ini sudah terbit di SKH Kupas Tuntas Edisi Cetak, Senin (10/1/2022) dengan judul '232.800 Pelaku UMKM Lampung Terima Bantuan Pemerintah'


Video KUPAS TV : WARGA RESAH BANYAK PENCURIAN MOTOR DI BANDAR LAMPUNG