• Senin, 21 Oktober 2024

Petani di Way Mengaku Lambar Keluhkan Harga Kol Anjlok

Rabu, 05 Januari 2022 - 13.05 WIB
836

Yasir (62) Petani Kol di pekon Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat saat di mintai keterangan, Rabu, (05/1/2022).

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Petani sayur Kol di Pekon Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat mengeluhkan harga sayur di tingkat petani anjlok. Bahkan hasil panen petani tidak bisa menutupi biaya produksi yang dikeluarkan.

Yasir (62) petani sayur Kol di Pekon Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat mengatakan anjlok nya harga sayur Kol itu sudah terjadi sejak empat bulan lalu yang disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat akibat adanya pandemi covid-19.

Ia menambahkan anjloknya harga Kol tersebut membuat kondisi perekonomian petani semakin sulit, terlebih lahan yang digunakan merupakan lahan sewaan, bukan lahan milik sendiri.

"Pendapatan kita dari hasil panen saja tidak bisa menutupi biaya operasional yang kita keluarkan, bahkan untuk harga pupuk dan benih saat ini juga mengalami kenaikan, yang membuat keadaan ekonomi saat ini semakin sulit," jelasnya saat di minta keterangan, Rabu (05/1/2022).

Yasir menjelaskan harga kol saat ini berkisar Rp800 per-kilo sedangkan untuk harga normal Rp2000 per-kilo anjlok hingga 60 persen. Untuk sewa lahan setiap tahun nya ia harus membayar sebesar Rp 1.750.000 kepada Pemda Lambar.

"Untuk masa tanam dari awal tebar benih hingga panen itu selama 4 bulan, dalam setahun kita bisa 3 kali panen, dan untuk modal sekali tanam biasanya kita menghabiskan kisaran Rp 5 juta," tambahnya.

Petani lain, Suandi juga mengatakan hal yang sama, bahkan ia menyampaikan pernah menanam sayuran lain nya seperti wortel tetapi saat panen harga nya justru anjlok yang membuat dirinya lebih memilih membuang hasil panen nya tersebut.

Disebutkan Suandi, turunnya harga kol sekarang ini diduga karena hasil panen yang bersamaan dengan daerah lain, sehingga jumlah komoditas sayur mayur tersebut melimpah di pasaran.

"Sekarang semua nya serba susah, mau menanam apa saja susah harga di tingkat petani anjlok semua, untuk balik modal saja susah apa lagi mau untung," jelasnya. (*)

Video KUPAS TV : ATURAN BARU NAIK KERETA

Editor :