• Selasa, 06 Mei 2025

Banjir di Kecamatan Kelumbayan Meluas ke Tujuh Desa

Kamis, 16 Desember 2021 - 17.01 WIB
550

Tampak banjir merendam sebagian wilayah di Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Banjir susulan yang melanda wilayah Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus meluas, dari sebelumnya hanya satu pekon, kini merendam tujuh pekon, Kamis (16/12/2021).

Tujuh pekon terdampak banjir bandang susulan adalah Pekon Napal, Susuk, Unggak, Penyandingan, Negeri Kelumbayan, Umbar dan Paku.

"Hari ini banjir meluas hingga melanda tujuh pekon. Padahal sekitar pukul 06.00 WIB, hujan mulai berhenti. Tetapi air sungai meluap, disebabkan di hulu sungai hujan deras," kata Camat Kelumbayan, Nauval Syahri, Kamis (16/12/2021).

Tidak hanya itu, ruas jalan kabupaten di tujuh pekon tersebut juga tergenang banjir dengan ketinggian 70 sentimeter hingga 150 sentimeter. Sehingga kendaraan tidak bisa melintas. "Jalan pekon (penghubung antar dusun) juga banyak yang tergenang banjir," ujar Nauval.

Selain merendam ratusan rumah warga, sekolah, balai desa, jalan dan fasilitas umum lainnya, banjir juga merendam dan merusak tanaman kebun warga dan tanaman padi siap panen di pesawahan.

"Banjir juga mengakibatkan tanggul Way Napal jebol. Kondisi ini diperparah dengan terjadinya pendangkalan di sungai," tutur Nauval.

Nauval menghimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaannya, karena hujan dengan intensitas tinggi masih mengguyur wilayah Kecamatan Kelumbayan. 

Karena dikhawatirkan banjir sewaktu-waktu menerjang Kecamatan Kelumbayan, yang berada di dataran rendah dan dikeliling perbukitan dan banyak sungai.

"Penanganan cepat yang harus dilakukan pemerintah dalam hal ini BPBD adalah perbaikan tanggul yang jebol, pengerukan sungai dangkal dan normalisasi sungai," kata dia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus, Ediyan M Toha mengatakan, banjir bandang yang menerjang Kecamatan Kelumbayan dipicu tingginya intensitas curah hujan di atas normal. Kemudian pendangkalan sungai, dan sungai yang berkelok-kelok.

"Selain itu, wilayah Kecamatan Kelumbayan ini kan juga berada di pesisir laut. Saat hujan dan air sungai meluap, berbarengan laut juga pasang sehingga air sungai tidak lancar mengalir ke laut," kata Ediyan.

Menurut Ediyan, BPBD akan segera melakukan pengerukan sungai yang mulai mengalami pendangkalan. "Akan dilakukan pengerukan, normalisasi sungai," katanya.

Zainal, salah seorang warga Kelumbayan menuding, kerusakan lingkungan (hutan) akibat penambangan emas, dan pembukaan lahan perkebunan dengan membabat hutan menjadi pemicu utama wilayah Kecamatan Kelumbayan jadi langganan banjir.

"Coba perhatikan saat banjir, banyak potongan pohon hanyut terbawa banjir, ini indikasi hutan di hulu sudah rusak," ucapnya. (*)