Kupastuntas.co, Tanggamus - Masyarakat Pekon Tanjung Jati dan Tanjung Raja, Kebandakhan Pertiwi, Kecamatan Cukuhbalak, Kabupaten Tanggamus, menunggu realisasi pembangunan jembatan Lubuk Abung yang akan dibangun tahun 2022 pengganti jembatan gantung yang rusak parah.

Keberadaan jembatan permanen Lubuk Abung yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp17 miliar tersebut sangat dibutuhkan sebagai sarana penghubung dan memperlancar membawa hasil bumi bukan hanya oleh warga Pekon Tanjung Jati dan Tanjung Raja tetapi juga warga di Kebandakhan Pertiwi.

"Pembangunan jembatan permanen Lubuk Abung ini sangat dinantikan masyarakat Marga Pertiwi, karena sangat vital. Rencananya mau dibangun tahun 2022, kami menunggu realisasinya," kata Rahman, warga Kebandakhan Pertiwi, Rabu (8/12/2021).

Dan selama jembatan permanen itu belum dibangun, warga masih memanfaatkan jembatan gantung yang ada yang kondisi 80 persen sudah rusak. Bahkan pengendara motor banyak yang nekat melintasi jembatan itu meski lantai papannya sudah lapuk.

"Sudah tak terhitung motor dan warga yang jatuh dari jembatan gantung yang sudah rusak parah tersebut, karena tidak ada jembatan lain antara Tanjung Raja-Tanjung Jati, hanya jembatan gantung itu," kata Hamdan, warga Pekon Tanjung Jati, Kecamatan Cukuhbalak.

Kondisi jembatan gantung sepanjang 20 meter yang sudah miring tersebut, membuat banyak warga terpaksa harus menyeberangi berjibaku melawan arua sungai. Begitu juga para pelajar yang ingin ke sekolah.

Setiap hari para pelajar harus menyeberangi sungai untuk mencapai sekolah. "Yang repot kalau sungai banjir, banyak kendaraan seperti mobil yang terjebak di sungai, bahkan ada yang hanyut terseret arus sungai," kata Mulkan, warga lainnya.

Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Cukuhbalak, Yuzarni mengatakan, pada pertengahan tahun 2021 lalu, Pemkab Tanggamus, Dinas PUPR dan DPRD meninjau lokasi pembangunan jembatan Lubuk Abung.

"Pembangunan jembatan tersebut akan dilaksanakan tahun 2022, kalau tidak salah anggaran nya 17 miliar," kata Yuzarni. (*)