• Sabtu, 02 November 2024

Mentan Syahrul Support Lampung Jadi Lumbung Ternak Nasional

Rabu, 08 Desember 2021 - 20.28 WIB
164

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo saat hadiri acara Panen Pedet Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) dan Launching Kelahiran 100.000 Ekor Sapi Belgian Blue, di Lapangan Merdeka Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Rabu (8/12).

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo mensupport Provinsi Lampung menjadi lumbung peternakan nasional. Bahkan, Lampung bisa menjadi demarkasi, untuk melawan impor daging.

Hal itu disampaikan Syahrul Yasin Limpo saat hadiri acara Panen Pedet Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) dan Launching Kelahiran 100.000 Ekor Sapi Belgian Blue, di Lapangan Merdeka Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Rabu (8/12/2021).

Mentan menyebut Lampung meraih prestasi tingkat nasional berupa kelahiran pedet tertinggi bersama 4 provinsi lain yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat.

Syahrul menyatakan bila perlu Lampung jadi demarkasi peternakan. "Kita lawan impor. Selama ini kita impor sapi 1,2 juta ton. Saya keliling Indonesia, kebutuhan daging bagi rakyat bisa terpenuhi. Di Lamteng harus ada rumah potong hewan (RPH),” kata Syahrul.

Syahrul mengajak dan mendorong semua pihak fokus dan serius dalam melanjutkan program bidang peternakan.

"Jika saat ini berhasil dengan 100.000 pedet, maka target harus ditingkatkan menjadi 300.000 pedet. Bahkan, bobot potong jika biasanya 60 kg/ekor, mari kita buat sapi dengan bobot 100 kg/ekor,” ujar Syahrul.

Untuk melawan impor daging, Syahrul minta Pemprov dan kabupaten di Lampung membangun peternakan dari hulu hingga hilir. Syahrul juga mengapresiasi kinerja dan kebijakan Gubernur Lampung Arinal Junaidi di bidang pertanian dan peternakan.

Gubernur Lampung, Arinal Junaidi mengatakan sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional dan daerah, Pemprov Lampung saat ini terus melakukan terobosan-terobosan guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Arinal membeberkan, program yang dilaksanakan di sektor pertanian, diantaranya penyaluran KUR, Sikomandan, pemberian bantuan ternak, sarana dan prasarana mendukung produksi peternakan, serta Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTSK).        

Arinal menyampaikan bahwa Provinsi Lampung pada tahun 2021 ini mendapatkan alokasi target pelaksanaan Sikomandan sebanyak 151.218 akseptor ternak sapi/kerbau, yang harus dilayani dengan cara inseminasi buatan dan realisasi sampai saat ini sebanyak 287.799 ekor (190,32%).

Dan realisasi kebuntingan sebanyak 175.472 ekor (206,90%) dari target sebanyak 84.812 ekor. Sedangkan realisasi kelahiran sebanyak 128.774 ekor (155,56%) dari target 82.780 ekor ternak.

Arinal menjelaskan, target penyaluran KUR sektor pertanian di Provinsi Lampung tahun 2021 sebesar Rp4.309.003.000.000, dan sampai pada 5 Desember 2021 penyaluran KUR telah terealisasi sebesar Rp4.317.079.216.452 atau 100,19).

Arinal melanjutkan, target penyaluran KUR sub sektor peternakan di Provinsi Lampung sebesar Rp930.570.000.000, dan saat ini sudah terealisasi Rp1.311.491.419.393 atau 140,93%.

Menurut Arinal, saat ini Lampung menjadi lumbung ternak urutan 4 Nasional dan urutan 2 di Sumatera. Arinal menargetkan Lampung menggeser provinsi lain yang berada peringkat diatasnya, dengan memaksimalkan program bidang peternakan.

"Kami akan berupaya menggeser peringkat diatas kami, dengan melanjutkan program peternakan apalagi sudah ada dukungan perbankan melalui KUR, " ujar Arinal.

Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Musa Ahmad mengatakan Lamteng saat ini menjadi penyangga utama kebutuhan pangan di Provinsi Lampung.

Musa menerangkan, pada tahun 2020, sektor pertanian produksi padi Lamteng lebih dari 500.000 ton dan penyumbang 22,60% dari total produksi Provinsi Lampung.

Lalu produksi jagung Lamteng lebih dari 400.000 ton dan penyumbang 14,37% dari total produksi Provinsi Lampung. Dan ubi kayu Lamteng mencapai lebih dari 2 juta ton dan penyumbang 36,83% dari total produksi Provinsi Lampung.

“Dari sektor peternakan, Lamteng juga masih menduduki peringkat pertama untuk penyedia daging di Provinsi Lampung dengan komoditas unggulan sapi mencapai 42% dari komoditas sapi di Provinsi Lampung. Semua capaian di atas tentu atas bimbingan Bapak Gubernur yang memberikan perhatian penuh pada sektor pertanian yang ada di Provinsi Lampung ini, khususnya di Lamteng," ujar Musa.

Dengan adanya panen pedet ini, Musa berharap semakin memperkuat sektor peternakan di Lamteng. "Harapan kami bisa berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Lamteng. Kami akan berupaya agar di Lamteng dapat menumbuhkan kawasan korporasi sapi potong serta dapat terealisasinya pembangunan rumah potong hewan (RPH) dan pasar ternak guna memajukan ekonomi masyarakat," ungkapnya.

Musa juga menyampaikan, di Lamteng dulunya pernah ada RPH, tapi digusur saat ada pembangunan jalan tol. “Kami harus cari lokasi baru. Insya Allah kami sudah menyiapkan lahan 6,2 hektare. Mudah-mudahan kami segera punya RPH," lanjut Musa.

Sedangkan, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menyatakan impor daging harus disetop. "Sampaikan kepada Mendag, stop impor daging impor. Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap Lampung bisa berkontribusi lebih dalam pemenuhan daging di Indonesia," tegasnya (*)

Editor :