Disdikbud Catat 928 Anak di Pringsewu Putus Sekolah

Sekretaris Disdikbud Pringsewu, Rustiyan saat dimintai keterangan.
Kupastuntas.co, Pringsewu - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pringsewu catat sebanyak 928 anak SD maupun SMP putus sekolah selama januari hingga november 2021.
Rincian data tersebut yakni Pringsewu 78 anak, Gadingrejo 174 anak, Ambarawa 113 anak, Pagelaran 31 anak, Pardasuka 129 anak, Banyumas 45 anak, Adiluwih 174 anak, Sukoharjo 161 anak dan Pagelaran Utara atau Pantura 23 anak.
Sekretaris Disdikbud Pringsewu, Rustiyan mengatakan bahwa data tersebut masih dalam proses pengumpulan dan memiliki kemungkinan akan bertambah dari data yang sudah ada saat ini. Selain itu data tersebut kata Rustiyan ditargetkan selesai pada akhir November ini
"Masih ada beberapa data yang belum lengkap dan masih dilakukan pendataan. Tapi sampai hari ini terkonfirmasi dan terdata sudah 928 anak yang putus sekolah. Ada kemungkinan akan terjadi penambahan dan dapat dipastikan seperti itu," ucap nya saat diwawancarai, Selasa (9/11/21).
Rustiyan menjelaskan bahwa data anak putus sekolah di atas bukanlah data angka putus sekolah karena pandemi covid-19 melainkan memang sejak awal anak-anak tersebut sudah tidak melanjutkan sekolah nya setelah menamatkan pendidikan mereka di bangku sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama.
"Mereka anak-anak yang berusia sekolah tapi tidak melanjutkan sekolah. Sejak awal mereka tidak melanjutkan sekolah ke jenjang berikut nya bukan karena pandemi. Karena pandemi ini justru efek nya dialami oleh PAUD biasanya PAUD memiliki siswa hingga 12.000 tapi di tahun ini tercatat hanya 9.000 turun 3.000 anak," jelasnya.
"Alasannya beragam karena orang tua nya yang masih takut dan was-was dengan covid-19 sampai mengurungkan niatnya, karena anak PAUD tidak bisa belajar secara daring. Sedangkan untuk siswa SD dan SMP sendiri relatif normal (stabil)," lanjut nya.
Sementara itu tim Disdikbud masih mencari tahu faktor apa yang membuat anak-anak tersebut rela untuk meninggalkan pelajaran di bangku sekolah di usia mereka yang semetinya masih harus mengenyam pendidikan.
"Untuk faktor nya sendiri saya belum mendalami sampai ke sana karena baru mengambil data. Dan kami juga perlu data dari Dinas Dukcapil karena mereka yang punya data matang dari situ nanti bisa kita analisis dan lihat unsur apa yang membuat mereka sampai putus sekolah apa ekonomi, jarak tempuh dan lainnya," terang nya lagi.
Nanti nya setelah data ini telah pasti dan terkumpul semua akan dilakukan musyawarah untuk menentukan langkah apa yang akan diambil oleh Disdikbud dalam mengatasi persoalan anak putus sekolah.
"Langkah selanjutnya kami akan berunding dengan bidang PAUD dan Dikmas (Pendidikan Masyarakat) guna berdiskusi mencari solusi untuk memecahkan masalah ini. Setelah itu nanti kita akan susun program atau langkah kedepanya seperti apa," tutup Rustiyan. (*)
Video KUPAS TV : SOLAR LANGKA, NELAYAN DERMAGA BOM KALIANDA SULIT MELAUT!
Berita Lainnya
-
Polisi Tangkap Residivis Begal Motor Mahasiswi di Pringsewu
Kamis, 26 Juni 2025 -
PLN UP3 Pringsewu Sigap Pulihkan Listrik Ribuan Warga Terdampak Gangguan Jaringan
Selasa, 24 Juni 2025 -
Kades di Pringsewu Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Rp 478 Juta
Senin, 23 Juni 2025 -
PDI Perjuangan Gelar Bakti Sosial di Selapan Pringsewu, Warga Dapat Pengobatan Gratis dan Sembako
Rabu, 18 Juni 2025