• Sabtu, 19 Oktober 2024

Sudah Dibuka, Objek Wisata di Lampung Barat Sepi Pengunjung

Senin, 04 Oktober 2021 - 12.29 WIB
304

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Lampung Barat, Tri Umaryani. Foto : Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Setelah Kabupaten Lampung Barat turun level dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 menjadi PPKM level 2 dan dari zona oranye ke zona kuning penyebaran Covid-19, objek wisata yang sebelumnya ditutup langsung dibuka.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Lampung Barat, Tri Umaryani mengatakan dibukanya objek wisata menjadi penyemangat bagi masyarakat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) atau penggiat wisata lainnya.

"Setelah dibuka jumlah pengunjung di masing-masing objek wisata mulai berangsur meskipun belum seramai sebelum ada pandemi Covid-19," kata Tri Umaryani saat dihubungi Kupastuntas.co melalui sambungan seluler nya, Senin (4/10/2021).

Yang paling ditekankan jelas Tri, pengelola wisata masih harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dengan menyiapkan sarana mencuci tangan dan mewajibkan semua pengunjung maupun pengelola menggunakan masker.

"Jadi selain jumlah pengunjung dibatasi, protokol kesehatan Covid-19 ketat sesuai anjuran pemerintah masih menjadi titik tekan dibukanya objek wisata, tidak boleh ada kerumunan di lokasi. Karena hingga saat ini wabah asal negeri tirai bambu itu belum berakhir sehingga kita tetap harus waspada," tegasnya.

Dihubungi terpisah, kepala unit pelaksanaan teknis daerah atau UPTD Kebun Raya Liwa (KRL) Khoirul Umur, mengatakan hingga saat ini pengunjung di salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu masih belum stabil.

"Sejauh ini pengunjung objek wisata KRL hanya sekitar lima hingga 10 orang perhari, tidak seperti hari biasa sebelum pandemi Covid-19 yang terkadang mencapai 30 hingga 40 pengunjung setiap harinya bahkan lebih ketika hari libur nasional dan maupun libur Sabtu dan Minggu," ungkapnya.

Ia mengaku, pengunjung objek wisata KRL kebanyakan dari luar daerah sehingga semenjak adanya pandemi Covid-19 pengunjung mengalami penurunan.

"Karena untuk pengunjung dari dalam daerah biasanya tidak masuk ke lokasi melainkan hanya di luar pagar.Sedangkan yang dihitung hanya pengunjung masuk," jelasnya. (*)

Video KUPAS TV : SEKOLAH TATAP MUKA DIMULAI, DINKES TANGGAMUS ANTISIPASI KLASTER BARU! BAGIAN 2

Editor :