• Jumat, 18 Oktober 2024

Harga Tomat Naik Namun Cabai Turun , Ini Penjelasan Diskoperindag Lambar

Rabu, 18 Agustus 2021 - 14.59 WIB
456

Kabid perdagangan pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Lampung Barat, Sri Hartati. Foto: Iwan/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Harga tomat di Kabupaten Lampung Barat yang semula Rp 4 ribu sampai 5 ribu, sekarang naik menjadi Rp 10ribu perkilo di pasaran.

Berbeda dengan tomat yang naik, harga cabai rawit malah turun. Semula Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu kini tinggal Rp 15ribu hingga Rp 20ribu lagi.

Siti, salah satu petani asal Pekon (Desa) Sukarame, Kecamatan Balik Bukit, mengatakan harga cabai turun sudah berlangsung sekitar tiga bulan.

Ia mengaku tidak mengetahui penyebab turunnya harga Cabai jenis kriting. Apakah dampak sedang pandemi Covid-19 atau karena produksi sedang banyak.

"Kalau ditanya penyebab kami tidak tahu, mungkin yang lebih pas nya tanya dengan dinas terkait saja. Yang jelas harga cabe seperti ini sudah sekitar tiga bulan," ungkapnya, Rabu (18/8/21).

Terpisah Kabid perdagangan pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Lampung Barat, Sri Hartati mengungkapkan naik dan turunnya harga cabai dan tomat merupakan hukum pasar.

Biasanya jelas Sri, ketika persediannya banyak harga relatif rendah, begitu juga sebaliknya apabila persediaannya sedikit pasti harga relatif tinggi.

Yang jelas papar Sri, tidak ada kaitan dengan pandemi yang sedang melanda, karena barang tetap bisa keluar daerah termasuk kepulau jawa.

"Khusus harga cabai belum tergolong rendah, masih terbilang stabil. Kecuali kalau persediaannya memang melimpah harga pasti agak murah," kata Sri.

Ditambahkan Sri, mengenai harga sayur mayur memang simalakama. Saat harga tinggi masyarakat yang ngeluh, sedangkan saat harga rendah petani yang ngeluh.

Sri mengimbau agar masyarakat membeli sayur mayur sesuai kebutuhan saja, tidak boleh berlebihan apalagai saat harga masih tinggi guna menghindari pembusukan. (*)

Editor :