TAJUK - RSUDAM Dijejali Pasien
Kupastuntas.co - Pemandangan langka terjadi di selasar IGD Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung pada Rabu (7/7) sore.
Pasien memenuhi ruangan tersebut dengan kondisi terpasang selang oksigen pada hidungnya. Kondisi ini terjadi akibat tempat tidur di rumah sakit milik Pemprov Lampung tersebut penuh. Sehingga mereka harus menunggu ada tempat tidur yang kosong, baru bisa masuk ruangan.
Yang patut diwaspadai, sebagian dari pasien tersebut sedang menunggu hasil tes swab. Sehingga ada potensi terkonfirmasi positif Covid-19. Padahal di ruang tersebut para pasien ditunggu oleh anggota keluarganya.
Dikhawatirkan ada potensi penyebaran kasus Covid-19 di ruang tersebut, jika ternyata ada pasien yang jika berdasarkan hasil tes swab dinyatakan positif Covid-19. Yang disesalkan lagi, tidak sedikit dari mereka adalah anak-anak yang rentan terpapar kasus Corona.
Apalagi, berdasarkan keterangan Wakil Direktur (Wadir) Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik RSUD Abdul Moeloek, Mars Dwi Tjahjo bahwa pasien yang memenuhi selasar rumah sakit didominasi keluhan sesak nafas sehingga membutuhkan oksigen.
Petugas medis setempat sudah melakukan antisipasi dengan memakai pakaian hazmat, karena khawatir diantara pasien sudah terpapar Covid-19.
Hingga Rabu (7/7) sore, sejumlah mobil ambulans masih hilir mudik tiba di depan IGD RSUDAM mengantarkan pasien dari sejumlah rumah sakit dan klinik yang ada di Bandar Lampung.
Pasien ini berasal dari beberapa rumah sakit swasta yang sudah kehabisan stok oksigen. Sementara pasien harus mendapatkan oksigen untuk membantu pernapasannya yang mengalami sesak.
Jika melihat peningkatan kasus Covid-19 yang masih terus terjadi di Provinsi Lampung hingga saat ini, kemungkinan besar pengiriman pasien yang mengalami keluhan serupa ke RSUDAM masih akan terus berlangsung kedepannya.
Pertanyaannya, apakah fasilitas di RSUDAM masih mampu menampung jika pengiriman pasien terus berlangsung dalam waktu yang belum bisa dipastikan kapan berakhir. Penerapan PPKM mikro diperketat, diharapkan bisa menekan laju penambahan kasus Corona di Provinsi Lampung khususnya.
Dibutuhkan kesadaran masyarakat yang tinggi, agar bersedia mematuhi semua ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah dalam rangka menekan penambahan kasus Covid-19.
Tindakan tegas oleh pemerintah tidak akan bisa mengatasi ini semua, tanpa dibarengi kesadaran dari masyarakat sendiri untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ingat, hampir setiap hari kasus Covid-19 terus bertambah, termasuk jumlah pasien meninggal dunia. Jangan sampai kasus yang pernah terjadi seperti di India, juga terjadi di Indonesia.
Harus ada kesadaran mulai dari keluarga, untuk saling mengingatkan bahwa kasus Covid-19 saat ini terus melonjak.
Harus ada disiplin dari dalam diri masing-masing untuk memakai masker, mencuci tangan dan hindari kerumunan, untuk mencegah agar tidak terpapar Covid-19. Jika sampai itu terjadi, dampaknya akan meluas juga kepada anak dan istri, bahkan sampai tetangga sekitar.
Harus bisa menahan diri untuk tidak keluar rumah, jika tidak ada kepentingan mendesak. Jika masyarakat secara sadar melakukan ini semua, mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir. Begitupun sebaliknya, jika kesadaran masyarakat rendah atau tidak ada maka pandemi akan semakin meluas.
Harus diingat, pemerintah punya kemampuan terbatas dan tidak mungkin mengatasi ini semua sendiri. Masyarakatlah kunci utama yang bisa membantu segera mengakhiri wabah yang sudah berlangsung dua tahun lebih. Bersama-sama mari kita akhiri wabah ini, agar kita semua bisa kembali pada kehidupan yang normal. (*)
Berita Lainnya
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Tengah Transisi Kepemimpinan Nasional, Oleh: Donald Harris Sihotang
Selasa, 23 Juli 2024 -
Pemeriksaan Kejagung, Ujian Berat Eva Dwiana Menjelang Pilkada Bandar Lampung 2024, Oleh: Donald Harris Sihotang
Rabu, 17 Juli 2024 -
Kota Baru, Menghidupkan Kembali Impian yang Terbengkalai di Pilkada Gubernur Lampung 2024, Oleh: Donald Harris Sihotang
Senin, 15 Juli 2024 -
Pilkada 2024: Perubahan Regulasi dan Dampak Politik Dinasti, Oleh: Donald Harris Sihotang
Rabu, 03 Juli 2024