Kupastuntas.co, Lampung Timur - Pelaku usaha tambak tradisional di wilayah pesisir Labuhan Maringgai, Lampung Timur, berharap pemerintah setempat bisa membuatkan saluran irigasi yang berfungsi untuk memasuklan air laut kelokasi tambak. Kamis (18/3/2021).

Seperti yang dikatakan salah seorang pelaku usaha tambak udang vaname, Bakrie (31) warga Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai.

"Selama ini kalau kami mau mengganti air tambak, harus menggunakan paralon dan mesin penyedot air," ujarnya.

Semua pengusaha tambak tradisional di pinggir laut Labuhan Maringgai harus mnggunakan mesin penyedot air ketika hendak mengganti air dalam petakan kolam udang vaname. Air merupakan media utama bagi petambak, sehingga harus benar benar dijaga kondisinya.

"Kalau warna airnya sudah terlihat berkarat harus sgera diganti," lanjut Bakrie.

Namun harapan pelaku usaha tambak untuk memiliki saluran irigasi secara permanen agar nelayan tidak kesusahan mengisi air kolam tidak pernah terealisasi.

"Kami bingung mau mengadu sama siapa. Kalau sama Kepala Desa sudah sering, tapi tidak ada realisasi," ucap Bakrei.

Menurutnya, usaha budidaya udang vaname cukup menguntungkan dan menjadi ekonomi utama baginya dan ratusan petambak lainnya, sebab menurut Bakrie, yang memiliki tiga bidang tambak dengan ukuran luas 1.200 meter, dalam satu kali panen bisa mengantongi keuntungan sedikitnya Rp20 juta untuk satu petak tambak ukuran 1.200 meter.

"Modal satu petak ukuran 1.200 meter, selama tiga bulan panen keuntungan minimal Rp20 juta," terang Bakrei.

Namun jika pemerintah setempat melalui Dinas Perikanan bisa merealisaskikan saluran irigasi untuk mengairi air laut menuju lokasi tambak, pembudidaya udang vaname akan terasa nyaman dan tidak menambah biaya oprasional untuk penyedotan air laut. (*)

Video KUPAS TV : HAMPIR SETAHUN TAK ADA KUNJUNGAN WISATAWAN, ANAK ANAK SANGGAR TETAP SEMANGAT BERLATIH