• Sabtu, 12 Oktober 2024

Warga Keluhkan Ruas Jalan Simpang Sebelat - Sukarame Lambar yang Rusak dan Berkubang

Selasa, 09 Maret 2021 - 15.26 WIB
422

Kondisi jalan ruas simpang Seblat Kecamatan Sukau - Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat yang rusak dan berkubang. Foto: Iwan/Kupastuntas.co

Lampung Barat, Kupastuntas.co - Kondisi jalan ruas simpang Seblat Kecamatan Sukau - Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat sering kali dikeluhkan baik oleh warga sekitar maupun pengguna jalan yang melintas, utamanya saat musim penghujan tiba seperti saat ini.

Pasalnya jalan Kabupaten dengan panjang 8,5 kilo tersebut selain sudah banyak yang hancur juga terdapat lubang-lubang besar sehingga menyulitkan pengguna jalan khusunya kendaraan roda empat atau lebih khususnya saat kendaraan berisi muatan.

Salah satu pengguna jalan yang melintas di lokasi kepada Kupastuntas.co mengaku bahwa kondisi tersebut sudah berlangsung lama dan terdapat beberapa titik terparah kubangan dengan kedalaman 10 hingga 30 centi meter dengan panjang yang berpariasi.

"Seperti yang kalian lihat, begitulah kondisinya. Tanpa saya ceritakan kalian pasti sudah tahu. Terasanya saat musim penghujan seperti ini, genangan air dimana-mana, kadang kita tidak tahu di lubang itu ternyata ada batu, jadi cukup berbahaya apalagi saat mobil ada muatan," ungkapnya, Selasa (9/3/21).

"Jadi kami meminta agar pemerintah melalui dinas terkait bisa melakukan perbaikan di jalur dua ini. Ini juga jalur dua tapi yang berfungsi hanya satu jalur saja, satu nya sudah di tumbuhi rumput walaupun masih ada sebagian masih berfungsi, tapi tinggal sedikit," ucapnya sumber sambil berlalu.

Dimintai tanggapan melalui sambungan selulernya, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPU-PR) setempat, Robert Putra tidak membantah kondisi jalan penghubung dua kecamatan yang dikeluhkan warga tersebut.

Robert mengaku, tahun 2020 lalu sudah ada penanganan pengerasan jalan di beberapa titik, namun untuk di tahun 2021 ini tidak lagi fokus pada pengerasan melainkan difokuskan pada pembuatan darainase, dengan harapan bisa menjadi solusi pembuangan air.

"Memang ada beberapa titik terparah karena berada di titik terendah bahkan ada beberapa titik yang sudah tergerus dan longsor karena memang air nya terlalu liar, sedangkan drainase nya tidak ada. Makanya tahun ini kita menganggarkan sebesar Rp600 juta untuk pembuatan drainase," kata Robert.

Robert menjelaskan anggaran 600 juta tersebut sebelum refocusing. Jadi jika terjadi refocusing bisa saja terjadi pengurangan anggaran untuk penanganan jalan tersebut.

Namun  lanjut Robert, yang jelas akan ada penanganan meskipun tidak bisa sekaligus karena menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. (*)

Video KUPAS TV : GEGER! WARGA TEMUKAN SESOSOK MAYAT MEMBUSUK DI KEBUN SINGKONG

Editor :