Momen Nataru Terasa Sepi Bagi Pemilik Homestay di Lampung Timur

Salah satu Homestay di Dusun Gunung Agung, Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Lamtin, yang sembilan bulan lenggang dari pengunjung. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) saat ini tidak dirasakan kehadiran tamu wisatawan di 12 Homestay yang ada di Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur (Lamtim), dikarenakan kondisi alam yang masih berbaur dengan Covid-19.
Dalam catatan buku tamu milik salah satu Homestay, Mangku Nyoman Wirda, tertulis tamu terakhir pada Maret 2020. Dua wisatawan asing asal Negara Francisco dan dua wisatawan asal Belgium, selanjutnya kolom buku tamu tersebut hingga Desember 2020 kosong tanpa catatan.
"Sudah sembilan bulan Homestay disini tutup semua karena adanya Covid-19," ungkap Mangku, pria 72 tahun, saat bersantai di taman rumahnya, Minggu (27/12/2020).
Pria yang rambutnya sudah berubah putih itu mengaku, jika tidak dalam kondisi Covid-19, menjelang Nataru sudah banyak yang pesan tempat beristirahat di homestay miliknya.
"Biasanya dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa setempat memberi kabar akan ada tamu datang," lanjut Mangku.
Homestay yang berciri khas konstruksi seni Bali di Dusun Gunung Agung menjadi favorit wisatawan asing untuk memanjakan hari libur mereka. Sehingga pemilik rumah penginapan sengaja mendesain penuh dengan khas Bali, baik bangunan rumah hingga taman rumah.
Untuk bermalam di homestay yang ada di Dusun Gunung Agung dan Dusun Sukasari biaya yang dikeluarkan variasi dari Rp150 ribu - Rp250 ribu.
"Sampai saat ini kami belum berani buka sebelum ada instruksi dari pemerintah setempat," terang Mangku.
Sementara Wakil Ketua Pokdarwis Desa Braja Harjosari, Suradi mengatakan, wisatawan yang berkunjung ke Desa Braja Harjosari banyak menikmati suguhan wisata, baik wisata budaya dengan jamuan tari Lampung, Bali dan tari-tari lainnya.
Kemudian agrowisata seperti berwisata menanam padi, membajak sawah dan bermain di taman anggrek hingga wisata alam menyusuri sungai dan menikmati Savana pinggir hutan TNWK.
"Kehadiran wisata cukup membantu ekonomi desa penyangga ini, namun sembilan bulan lenggang dari pengunjung," terang Suradi. (*)
Video KUPAS TV : Siaga Libur Natal Tahun Baru, Basarnas Kerahkan Tim Pemantau Udara
Berita Lainnya
-
Tambang Pasir Ilegal di Labuhan Maringgai Disegel, DLH dan ESDM Lampung Pasang Plang di Enam Titik
Kamis, 03 Juli 2025 -
Tujuh Gajah Liar Terjebak di Kebun Warga, Bupati Lampung Timur Turun Tangan
Rabu, 02 Juli 2025 -
270 Pegawai Terima SK P3K, Bupati Ela Minta Tingkatkan Kinerja dan Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Rabu, 02 Juli 2025 -
LSM AKSI Datangi Inspektorat Lamtim Pertanyakan Hasil Penyelidikan Dugaan Korupsi Dana Desa
Selasa, 01 Juli 2025