• Kamis, 03 Juli 2025

Natal di Tengah Pandemi, Pastur Pit Yunanto Suko : Tingkatkan Kekuatan Iman

Kamis, 24 Desember 2020 - 19.31 WIB
271

Jemaat Umat Katolik saat mendengarkan khotbah Pastur Pit Yunanto Suko Wiluyo. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Jemaat umat Katolik yang melaksanakan ibadah di Gereja Katolik Santos Petrus, Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten   Lampung Timur tidak seperti tahun sebelumnya, jumlah jemaat saat ini hanya 150 dibandingkan ahun sebelumnya lebih 450 orang, Kamis (24/12/2020).

Panitia penyelenggara ibadah sengaja membatasi hingga 50 persen dari kapasitas gereja, hal itu dilakukan karena masih dalam situasi Covid-19.

"Agar mudah untuk melakukan jaga jarak. Jika tidak dibatasi, maka yang terjadi himpit-himpitan jemaat dalam gereja," kata Linus.

Meski jumlah jemaat dibatasi, suasana ibadah di Gereja Katolik Santo Petrus tetap berjalan khidmat. Kamis sore tampak lampu pohon natal gemerlap menghiasi, patung Yesus terpampang di ujung tembok sebelah timur dengan sorot lampu kuning emas, suasana dalam gereja tersebut nampak meriah.

Ketika Pastur Pit Yunanto Suko Wiluyo, membacakan khotbah, puluhan pasang mata jemaat tertuju pada pastur yang berdiri di atas podium tepat dibawah patung Yesus. Dentingan irama yang bersumber dari piano mengalun lirih suasana dalam gereja terasa sejuk dalam jiwa.

Dalam khotbah malam Natal yang dibacakan oleh Pastur Pit Yunanto Suko Wiluyo, bertemakan "Keallahan Kristus memeluk kemanusiaan kita" pastur menyampaikan dalam situasi wabah Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, merasa prihatin dengan dampak sosial yang luar biasa.

Dampak dampak sosial tersebut juga dirasakan anak-anak yang tidak bisa bermain bebas dengan sebaya, kehilangan waktu riang, dan harus menjalani belajar dengan cara yang baru.

Selain itu, persoalan ekonomi yang terdampak karena Covid-19 tidak sedikit hubungan rumah tangga berubah tidak harmonis seperti waktu-waktu sebelumnya.

"Bahkan hingga terjadi sebuah perceraian, maka diharapkan bagi jemaat semua untuk meningkatkan kekuatan iman," terang Pastur Pit Yunanto Suko.

Pastur Pit Yunanto Suko  juga mengatkan, kondisi Covid-19 juga sering dimanfaatkan untuk memperkeruh suasana dengan melakukan politik identitas, dengan meningkatkan ujaran kebencian, seperti persoalan etnis, agama, sosial hingga perpecahan kelompok di tengah masyarakat,

 "Dengan berbagai peristiwa sosial itu, sesuungguhnya kita sebagai manusia sangat rapuh baik secara fisik maupun psikis, dan mudah terjebak dengan sebuah situasi seperti saat ini," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : Tol Lampung Dipastikan Aman Saat Arus MudikLibur Natal dan Tahun Baru

Editor :