• Jumat, 26 April 2024

Miris! Keluarga Lansia di Lamteng Harus Makan Nasi Basi untuk Bertahan Hidup

Senin, 30 November 2020 - 18.38 WIB
419

Tim Pemuda Batak Bersatu (PBB) DPD Lampung, yang diketuai Donald Harris Sihotang, saat memberikan bantuan kepada keluarga Lansia di Lamteng, Senin (30/11/2020). Foto: Tampan/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Nenek Supi tak kuasa menahan haru, saat menerima bantuan dari Pemuda Batak Bersatu (PBB) DPD Lampung, Senin (30/11/2020).

Matanya berkaca-kaca dan tangannya mengepal melepas rasa senang karena akhirnya bisa membeli keperluan makanan.

Nenek Supi adalah satu dari 5 warga lanjut usia (Lansia) yang tinggal di Kampung Terbanggi Besar, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng).

Kondisi rumah yang dihuni nenek Supi bersama suami dan saudaranya sangat memprihatinkan. Mereka tinggal di dalam satu rumah tua yang sudah tidak layak huni.

Di dalam rumah, tampak perabotan yang berserakan dengan lantai rumah yang masih beralaskan tanah.

Kelima warga Lansia ini merupakan satu keluarga, yang terdiri dari suami istri dan juga kakak beradik dari istri pemilik rumah.

Pemilik rumah adalah kakek Sulaiman yang kondisi hanya bisa tergeletak dan sudah 8 tahun tidak bisa beraktivitas, akibat terkena penyakit stroke.

Dengan keadaan itu, istri Sulaiman, yaitu nenek Supi yang juga sudah tua renta harus banting tulang menjadi buruh tebang tebu di sebuah perusahaan.

Badannya yang sudah tak kuat harus dipaksa bekerja setiap hari untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum di rumah.

Jika tidak ada lagi bahan makanan, mereka pun harus mengumpulkan sisa-sisa makanan warga setempat.

Bahkan tak jarang nenek supi dan saudaranya harus memasak lagi makanan yang sudah basi agar tetap bisa dikonsumsi. Terkadang mereka juga menjemur makanan yang sudah basi di depan rumahnya.

Lebih memprihatinkan lagi, lampu penerangan di rumah ini hanya satu. Lantaran mereka tak sanggup bayar listrik.


Informasi tentang kehidupan warga lansia ini pun sampai ke Pengurus PBB Provinsi Lampung.

Maka tim PBB Lampung berangkat ke lokasi bersama pengurus PBB Lampung Tengah untuk menyerahkan bantuan, untuk dapat meringankan beban mereka.

Bantuan itu diserahkan langsung oleh Ketua PBB DPD Provinsi Lampung, Donald Harris Sihotang, didampingi Sekretaris dan Ketua PBB DPC Lamteng, Firman Siagian.

Bantuan tersebut tidak hanya berasal dari PBB Lampung, tapi juga pengurus PBB yang ada di Negara Amerika Serikat.

“Ini bantuan dari PPB Lampung semoga bisa membantu ya nek. Tetap semangat ya nek,” kata Donald.

Donald mengharapkan, agar Pemkab Lampung Tengah mau memperhatikan warganya yang sangat kekurangan.

Terlebih keluarga kakek Sulaiman yang ternyata tak pernah bisa berobat, lantaran belum punya BPJS kesehatan. Hal itu lantaran keluarga nenek ini belum punya KTP, sehingga tidak bisa mengurus BPJS.

Menurut Donald, tidak seharusnya aparat desa membiarkan warganya memakan nasi basi lantaran tak punya uang untuk membeli beras. Ia pun meminta agar Nenek Supi dan keluarganya tidak lagi memakan makanan tidak layak, seperti nasi basi.

“Jangan dimakan lagi ya nek, makanan begitu, nggak sehat. Nanti PBB akan terus pantau dan bantu agar kebutuhannya bisa tercukupi. Terutama untuk ngurus KTP, supaya nanti bisa berobat pakai BPJS,” terangnya.

Ia pun berharap bantuan yang diberikan dapat membantu warga yang kurang mampu ini.

Ke depannya, PPB Provinsi Lampung dan PBB di tiap Kabupaten/Kota akan terus berupaya meningkatkan kegiatan sosial bagi warga kurang mampu. Sehingga PBB semakin berdampak bagi lingkungan sekitar.

Sementara, nenek Supi mengucapkan terima-kasih dengan penuh haru atas bantuan ini. Ia sampai menangis lantaran tidak menyangka akan ada bantuan dari pengurus PBB Lampung.

“Terima kasih pak, Alhamdulillah. Semoga bapak-bapak semua yang datang panjang umur semua. Punya rezeki dan semua sehat selamat,” ujar Nenek Supi.

Nenek Supi pun menceritakan kisah hidupnya, selama ini harus mencari sisa-sisa makanan, kadang singkong, tiwul dan nasi sisa dari para tetangga. Ia juga sering menjadi buruh mencangkul ladang-ladang milik warga dengan upah seadanya.

“Ya saya usahain pak supaya tetap bisa dapat makan. Saya nggak mau ngutang-ngutang buat beli makan. Takut nanti gak bisa bayar,” tutupnya. (*)


Video KUPAS TV : Miris, Keluarga Lanjut Usia di Lamteng Makan Nasi Basi Untuk Bertahan Hidup