Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Berbagai artikel dan didukung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Bandar Lampung, menyarankan untuk tak lagi memakai masker scuba lantaran kurang efektif dalam mencegah virus corona.

Atas hal itu, para pedagang masker yang sudah terlanjur stok masker berbagai jenis termasuk scuba tersebut mengaku pasrah atas anjuran tersebut.

"Ya mau gimana lagi kita sudah stok banyak barangnya. Ya kita tetap menghabiskan stok ini lah," ungkap Akbar (22) pedagang masker di jalan Sultan Agung, saat dimintai keterangan Kupastuntas.co, Senin (21/9/2020).

Baca juga : IDI Sarankan Tak Lagi Pakai Masker Scuba Untuk Pencegahan Covid-19

Menurutnya, semenjak anjuran di berbagai media itu, pembeli masker scuba sekarang berkurang. "Ini aja baru laku 5. Itu pun masker kain yang pakai tali. Biasanya per hari masker scuba itu laku sekitar 20 sampai 25 masker," terangnya.

Sementara Indra (47), pedagang masker yang berjualan di Tanjung Senang mengatakan, selama masih ada yang memproduksi dan masih banyak permintaan terhadap masker scuba, maka dirinya akan tetap berjualan masker tersebut.

"Kita akan tetap jualan masker scuba, karena peminatnya banyak dibandingkan dengan masker kain," kata Dia.

Beberapa warga juga mempertanyakan pemerintah terhadap anjuran tersebut, mengapa baru saat ini tidak dianjurkan memakai masker jenis scuba.

"Ini telat banget gak sih larangannya. Awal Covid-19 semua sibuk menyarankan pake masker scuba, terus tiba-tiba sekarang dilarang karena lebih bahaya," kata Sinta, warga Kecamatan Bumi Kedaton.

Sinta mengungkapkan, jika dilarang, pemerintah harus ada ketentuannya masker dengan standar apa yang harus dipakai. "Jangan orang sudah sibuk beli masker ini itu, tahu-tahunya salah, dan di razia juga karena pakai masker yang tidak sesuai aturan," ucapnya.

Baca juga : Tak Disarankan Pakai Masker Scuba, Ini kata Satgas Covid-19 Bandar Lampung

Lain halnya dengan Listia, yang gemar memakai masker scuba saat beraktivitas di luar rumah mengatakan, lebih baik memakai masker scuba dari pada tidak memakai masker lalu berkerumun.

"Ya yang penting pakai masker, kita juga berusaha menjaga jarak dan tidak berkerumun. InsyaAllah aman," ujarnya.

Diakuinya, tidak disarankannya penggunaan masker jenis scuba dengan alasan tidak bisa menangkal virus, memang masuk akal, karena scuba tipis dan tidak berlapis 3.

"Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa baru sekarang dikeluarkan larangannya. Terus pemerintah ada solusi apa untuk masyarakat yang tidak bisa membeli masker medis atau masker lain selain scuba," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : Perayaan Hari Raya Galungan di Pekon Marang Pesisir Barat