• Jumat, 29 Maret 2024

Menakar Kekuatan Bapaslonkada Lamsel, Andalkan Mesin Partai dan Tim Relawan

Jumat, 11 September 2020 - 07.13 WIB
626

Foto: Doc/Kupastuntas.co

Lampung Selatan, Kupastuntas.co - Pasangan Tony Eka Candra-Antoni Imam dan pasangan Hipni-Melin Haryani Wijaya akan adu strategi dengan pasangan petahana Nanang Ermanto-Pandu Kesuma Dewangsa, untuk merebutkan 702.310 mata pilih di Pilkada Lamsel 2020. Ketiga pasangan akan mengandalkan mesin partai dan tim relawan untuk mendulang suara.

Pasangan petahana Nanang Ermanto-Pandu Kesuma Dewangsa akan menghadapi tantangan cukup berat pada konstelasi Pilkada Lampung Selatan (Lamsel) pada 9 Desember 2020. Meskipun secara popularitas lebih dikenal oleh masyarakat Lamsel, keduanya tetap harus berjuang keras untuk bisa meraih suara dominan.

Pasangan Nanang-Pandu memiliki dukungan kursi di parlemen lebih sedikit dibandingkan pasangan Tony-Antoni dan pasangan Hipni-Melin, yakni 14 kursi dari PDI Perjuangan, NasDem, Hanura dan Perindo.

Sementara pasangan Hipni-Melin didukung 18 kursi di parlemen yang berasal dari Partai PAN, Gerindra dan PKB. Demikian pula pasangan Tony-Antoni juga mendapat dukungan 18 kursi di parlemen berasal dari Partai Golkar, PKS dan Demokrat.

Bakal calon Bupati Lamsel, Nanang Ermanto mengatakan, pihaknya akan menggerakan mesin partai pengusung dan pendukung secara maksimal untuk mendekati rakyat. Nanang berjanji, akan menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yang masih ada di tengah masyarakat.

Nanang optimis dengan kerja nyata yang sudah dilakukannya selama ini akan bisa meraih suara terbanyak di 17 kecamatan yang tersebar di Lamsel.

"Mesin partai dan tim relawan akan bergerak maksimal melakukan kerja-kerja nyata menarik simpati masyarakat untuk memenangkan Nanang-Pandu,” ungkap Nanang, Kamis (10/9).

Menurut Nanang, ia tidak menargetkan persentase suara kepada tim pemenangan. Ia menegaskan, target tim pemenangan dapat meraih simpati masyarakat.

Nanang melanjutkan, pihaknya akan merangkul semua simpul massa dan organisasi kemasyarakatan untuk melanjutkan pembangunan di Lamsel.

Sementara itu, liaison officer (LO) pasangan Hipni-Melin, Jauhari menyatakan yakin bisa memenangkan Pilkada Lamsel 2020 meskipun ada pasangan calon petahana.

"Meskipun petahana diuntungkan dalam Pilkada, tetapi kami yakin bisa menang,” kata Jauhari. Menurut dia, pihaknya sudah merencanakan strategi yang sudah dibentuk oleh tim pemenangan untuk bisa mewujudkan kemenangan bagi pasangan Hipni-Melin.

"Kita sudah bentuk ketua tim pemenangan dari ketiga partai koalisi, dan itu sudah dibentuk sampai tingkat ranting. Kita juga sudah ada tim relawan yang strukturnya sudah kita bentuk sampai tingkat desa," lanjut Jauhari.

"Prioritas beliau (Hipni-Melin) adalah program-program yang mensejahterakan petani, karena beliau sendiri terlahir dari anak petani," ujar Jauhari.

Jauhari mengatakan, pihaknya akan merangkul semua elemen masyarakat di setiap kecamatan untuk bisa meraih kemenangan dengan target suara sebesar 40-50 persen.

Sementara ketua tim pemenangan pasangan Tony-Antoni, Agus Sutanto mengaku optimis pasangan yang mengusung tagline “Lampung Selatan Berjaya” dapat memenangkan Pilkada Lamsel 2020.

"Kami tidak menerapkan strategi khusus. Tim pemenangan nanti hanya menkonsolidasikan mesin partai saja," jelas Agus Sutanto.

Agus mengaku, sudah membentuk tim pemenangan sampai tingkat desa, sehingga yakin dapat mendulang suara maksimal di 17 kecamatan.

"Kami menargetkan semua kecamatan menang, karena kami percaya mesin partai pengusung kita lengkap sampai tingkat desa," imbuhnya.  Ia melanjutkan, perolehan suara ditargetkan dari partai pengusung dan organisasi pendukung, termasuk organisasi keagamaan.

Dimintai tanggapannya, Pengamat Politik Universitas Bandar Lampung (UBL), Anggalana menilai kekuatan tiga pasangan calon yang akan bersaing di Pilkada Lamsel cukup berimbang.

“Kekuatan berimbang karena tidak ada calon yang memiliki koalisi parpol yang besar. Sehingga semua pasangan calon punya peluang menang,” kata dia.

Menurut Anggalana, masyarakat pemilih sebenarnya tidak melihat dari parpol yang mengusung pasangan calon, namun lebih kepada kemampuan dan elektabilitas calon.

"Jadi selain kemampuan mesin parpol, harus didukung oleh sosok yang elektabilitasnya tinggi di masyarakat dan bisa jadi panutan masyarakat. Nah itu yang mempengaruhi,” ungkapnya.

Anggalana mengingatkan, jika ingin meraih kemenangan, pasangan calon harus mampu menggerakan semua mesin partai pengusung dan pendukung. Mesin parpol penggerak harus punya leader-leader agar mobilisasi massa berjalan dengan baik.

Pendapat sama disampaikan akademisi Unila, Darmawan Purba bahwa kontestasi Pilkada Lamsel sangat kompetitif. Dimana ketiga pasangan calon memiliki peluang yang sama dan berimbang.

“Latar belakang ketiga pasangan calon yang bertarung memiliki modal politik memadai. Begitu juga modal sosial, dan modal ekonomi,” jelas dia.

"Peluangnya masih sangat terbuka, walaupun posisi pak Nanang sebagai petahana. Tapi beliau hanya melanjutkan tugas Bupati sebelumnya. Tinggal bagaimana penantang fokus terhadap problem yang ada di Lampung Selatan, dan bisa menawarkan visi dan misi yang konkret. Selebihnya tinggal merangkul masyarakat,” terang dia. (*)

BERITA INI SUDAH TERBIT DI SURAT KABAR HARIAN KUPAS TUNTAS EDISI CETAK JUMAT(11/09/2020).

Video KUPAS TV : Menyulap Limbah Kayu Jadi Jam Tangan Keren, Kerap Dipesan BUMN

Editor :

Berita Lainnya

-->