• Senin, 30 September 2024

Alat Habis, RSUD Tubaba Hentikan Rapid Test untuk Perjalanan Udara

Selasa, 18 Agustus 2020 - 20.21 WIB
580

Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tulang Bawang Barat - Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) melalui Dinas Kesehatan setempat memberhentikan sementara pelayanan pemeriksaan rapid test bagi perjalanan udara.

Dalam surat pemberitahuan tersebut yang ditanda-tangani oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tubaba dr. Pramono Satrio Wibowo bertuliskan. "Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Tulang Bawang Barat bahwa UPTD. RSUD Tubaba tidak dapat melayani pemeriksaan rapid test untuk perjalanan udara mulai tanggal 19 Agustus 2020 dikarenakan persediaan alat rapid test habis. Pelayanan rapid test dapat dilakukan kembali setelah alat rapid test tersedia. Pemeriksaan rapid test dapat dilakukan di rumah sakit lainnya secara mandiri terima kasih".

Baca juga : Sekolah Dasar di Tubaba Segera Terapkan KBM Bulan Ini

Kepala Dinas Kesehatan Tubaba, Majril menjelaskan, pemberhentian pemeriksaan rapid test tersebut dikarenakan sedang proses pemesanan alat.

"Sebenarnya stok masih ada. Saat Direktur rumah sakit kita laporan 'Pak Kadis ini stok kita tinggal 40 sampai 50 pcs lagi'. Kalau ini tetap kita layani sehari dua hari habis ini", kata Majril, menirukan Direktur rumah sakit, Selasa (18/8/2020).

"Kalo menurut saya bagaimana jika pelayanannya kita hentikan dulu sambil menunggu barang sampai. Karena takutnya kalau ada penambahan kasus lagi, itu yang lebih penting dan untuk orang yang mengurus kan bisa kita arahkan ke tempat lain kan bisa," lanjutnya menirukan Direktur rumah sakit.

Majril menuturkan, pemeriksaan rapid test diberhentikan oleh dirinya dan pihak rumah sakit guna mengantisipasi apabila ada kasus positif Covid-19 susulan.

"Ini untuk menjaga siapa tahu ada penambahan kasus tiba-tiba, kalau sampai pemesanan rapid kita belum sampai kacau. Kita masih menunggu barang nanti kita buka lagi pelayanannya, biasanya pemesanannya 5 sampai 7 hari. Kalaupun urgen kan kita ada stok di rumah sakit. Lebih baik kita antisipasi kasus baru," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : Satu PNS Positif Covid-19, Ratusan Pegawai Pemkot Bandar Lampung Dirapid Test