• Jumat, 29 Maret 2024

Harga Ayam Potong di Tanggamus Tinggi, Warga dan Pengusaha Rumah Makan Menjerit

Kamis, 25 Juni 2020 - 17.20 WIB
425

Pedagang ayam potong saat melayani pelanggan di salah satu pasar di Tanggamus. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tanggamus masih tinggi dikisaran Rp 35 ribu - Rp 40 ribu per kg. Harga tersebut dikeluhkan pembeli dan dirasakan sangat mencekik para pengusaha warung makan.

Tingginya harga daging ayam potong saat ini berbanding terbalik saat bulan puasa yang lalu. Dimana saat itu ayam potong sempat anjlok Rp 18 ribu per kg dan sempat naik di kisaran harga Rp 25 ribu saat menjelang lebaran Idul Fitri 2020.

Pantauan Kupastuntas.co Kamis (25/6), kendati harga ayam potong tinggi masih banyak pedagang yang menjualnya. Hal ini menunjukan jika tingkat daya beli masyarakat masih tinggi.

"Kembali naik menjelang lebaran dan terus merangkak naik sampai sekarang," kata Lastri, di pasar Tugu Talangpadang, Tanggamus, Kamis (25/6).

Menurut sejumlah pedagang, tingginya harga daging ayam potong ini dikarenakan pembelian dari pihak pemasok ayam atau distributor sudah tinggi, sehingga mereka harus menyesuaikan harga jual kepada warga.

Yuli, seorang penjual daging ayam potong di Pasar Kota Agung mengatakan, harga daging ayam potong saat ini Rp 40 ribu per kg, harga tersebut sudah bertahan hampir sebulan.

"Kalau biasanya saat harga normal paling tinggi Rp 30 ribu," kata Yuli.

Harga daging ayam potong yang masih mahal ini dikeluhkan sejumlah warga dan pengusaha rumah makan.

"Jelas dengan mahalnya harga ayam potong ini sangat memberatkan," ujar Dila, seorang ibu rumah tangga warga Pekon Sinar Semendo, Kecamatan Talang Padang.

Ia berharap ke depan harga daging ayam potong ini bisa kembali normal.

"Saya berharap ada penurunan harga ayam beberapa hari ke depan,” harapnya.

Darmi, pemilik warung makan di Talang Padang  merasa bingung mematok harga nasi bungkus untuk pelanggannya.

"Nasi ayam satu porsi mulai Rp 25 ribu, mau dinaikkan lagi, pelanggan saya bisa kabur,” kata dia.

Dia mengatakan, meski harga ayam naik, namun dia tidak berani mengurangi porsinya.

"Harga ayam, telur, bawang merah  naik. Tapi harga nasi tetap normal,” katanya sambil tersenyum kecut. (*)

Berita Lainnya

-->