• Senin, 07 Oktober 2024

Pemasaran Masih Menjadi Kendala Petani Bawang di Lambar

Senin, 22 Juni 2020 - 13.26 WIB
167

Kepala Bidang Hortikultura, Patoni mendampingi Kepala DTPH Yedi Ruhyadi. Foto: Iwan/Kupastuntas.co

Lampung Barat - Meskipun produksi bawang merah dan putih terbilang sangat bagus, akan tetapi masih terkendala di pemasaran. Sehingga wajar komoditas ini belum banyak digeluti oleh kalangan petani di kabupaten Lampung Barat.

Sesuai dengan data yang dimiliki oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Setempat, dalam setiap tahun untuk bawang putih saja produksinya mencapai hampir 60 kwintal, sedangkan untuk bawang merah bisa mencapai empat kali lipat dari produksi bawang putih.

Kepala Bidang Hortikultura, Patoni mendampingi Kepala DTPH Yedi Ruhyadi mengaku, hingga sejauh ini belum ditemukan solusi untuk mengatasi pemasaran bawang merah dan putih di Kabupaten bumi beguai jejama sai betik ini.

Namun diakui Patoni, secara kualitas bawang lokal yang dihasilkan petani di Lampung Barat kalah dengan kualitas bawang asal Brebes dan pembeli pun lebih banyak peminat bawang asal Brebes, karena kadar air bawang lokal Lampung Barat masih tinggi.

"Kalau kita bicara prospek, bawang merah dan putih ini sangat menjanjikan, hanya saja hingga saat ini pemasaran masih menjadi kendala dan hingga saat ini belum ada solusinya, karena harga bawang kita hanya berkisar 17 sampai 25 ribu per kilogram, sedangkan bawang asal Brebes bisa mencapai 50 ribu," kata Patoni, Senin (22/6/20).

Untuk mengatasi persoalan tersebut kata Patoni, pihaknya sudah berkoordinasi dengan provinsi dan informasi terakhir Provinsi siap menampung dengan harga yang belum ditentukan, karena itu pun belum final polanya seperti apa nantinya.

"Waktu itu pernah, tepatnya tahun 2019 yang lalu, pihak Provinsi mengaku siap menampung hasil panen petani kita, tetapi belum ditindaklanjuti karena keburu selesai panen, sehingga belum ada tindak lanjut hingga hari ini," ungkap Patoni.

"Untuk tahun anggaran 2020 ini, pihaknya mendapat bantuan bibit bawang untuk 25 hektar lahan, namun setelah adanya Covid-19 terjadi pemangkasan, menjadi 10 hektar untuk bawang putih, dan 10 hektar untuk bawang merah yang nantinya akan diserahkan dengan petani," tandasnya. (*)

Editor :