• Sabtu, 27 April 2024

Study Tour SMPN 2 Pesisir Tengah Batal, Wali Murid Minta Kembalikan Uang

Selasa, 09 Juni 2020 - 14.43 WIB
758

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Pesisir Tengah. Foto: nova/Kupastuntas.co

Pesisir Barat - Kegiatan karya wisata atau study tour  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Pesisir Tengah, terancam batal dilaksanakan. Dikarenakan situasi pandemi saat ini tidak memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Menurut salah satu wali murid, Yadi, melihat situasi ini lebih baik pihak sekolah meniadakan kegiatan study tour dan mengembalikan uang yang telah dibayarkan siswa kepada sekolah.

"Lebih baik tidak usah dilaksanakan kegiatannya, mana bulan juli sudah tahun ajaran baru. Siswanya sudah ke jenjang SMA, mending pulangin dana biar bisa digunakan untuk biaya masuk SMA," ungkapnya.

Ditemui diruang kerjanya, Eliyoni, S.pd selaku kepala sekolah, menjelaskan bahwasannya study tour sudah merupakan program dari pihak sekolah. Dan telah disampaikan kepada siswa sejak duduk kelas 1.

"Pihak sekolah telah menyampaikan program study tour sejak siswa masih kelas 1, tidak dipaksakan siapa yang mau ikut boleh menabung di sekolah ataupun di rumah. Kemudian dilaksanakan saat perpisahan kelas 3," jelasnya.

Mengenai study tour tahun ini, lanjutnya, semestinya memang sudah dilaksanakan pada 23 Maret yang lalu, namun karena pandemi covid 19, maka kegiatan itu ditunda.

"Jadwalnya dilaksanakan 23 maret 2020 berangkat, tapi karena pandemi kegiatan itu ditunda. Mou dengan pihak travel mundur tanggal 2 juni, tapi keadaan belum juga memungkinkan hingga ditunda kembali bulan Juli," paparnya.

Besarnya dana untuk kegiatan study tour itu sebesar Rp 1.950. 000 yang akan digunakan untuk keperluan transportasi, hotel, baju dan makan peserta.

Lebih lanjut, dikatakan Eliyoni, bahwa bila kegiatan ini gagal, pihak sekolah akan mengembalikan uang siswa. Namun perlu berkoordinasi terlebih dahulu kepada pihak travel perjalanan tersebut.

"Limitnya bulan juli ini, kami pihak sekolah koordinasi dulu sama pihak travelnya. Karena semua dana sudah kami bayarkan pada travel, tidak ada lagi uang yang tersisa di sekolah," lanjutnya.

Kalaupun dikembalikan dana tersebut tidak akan utuh lagi atau ada potongan karena telah dibelikan kaos untuk peserta. Tapi pihak sekolah akan  meminimal pemotongan.

"Sebanyak 181 siswa yang sudah daftar untuk study tour, dan yang belum lunas 11 siswa. Bila batal uang akan dikembalikan, namun tidak akan utuh karena sudah dibelanjakan untuk keperluan seperti kaos peserta sudah kita beli," pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Dikdasmen, Erik Putra, mengatakan bahwasanya dinas pendidikan, akan segera turun ke sekolah secepatnya untuk berkoordinasi mengenai hal itu.

"Secepatnya kita akan ke sekolah untuk berkoordinasi, bagaimana langkah-langkah bila kegiatan itu batal. Pihak travel harus mengembalikan uang yang sudah disetorkan oleh pihak sekolah," tandasnya. (*)

Editor :