Pesan Ayah Pasien PDP Asal Lampura, Jangan Anggap Orang Terkena Corona itu Aib

Lampung Utara - Cerita sang ayah dari jenazah seorang perempuan berusia 20 tahun yang dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kecamatan Abung Surakarta, Kabupaten Lampung Utara dimakamkan dengan protokoler Covid-19, Sabtu (25/4/2020).
Jenazah Almarhumah PDP asal Kecamatan Abung Surakarta itu, menurrut Ketua Sekretriat Posko Terpadu Gugus Tugas Covid-19 Lampung Utara, Sanny Lumi telah di makamkan tadi siang sekitar pukul 13.00 WIB, di tempat pemakaman yang telah disediakan Pemerintah Kabupaten setempat.
Dikatakan, Sutarno selaku orang tua Almarhumah, dirinya telah ikhlas atas meninggal putrinya tersebut. "Dia meninggal tadi pagi, sekira pukul 02.00 WIB, di RSUD Abdul Moeluk, Bandar Lampung," kaya Sutarno di sekitaran lokasi pemakaman.
Menurut Sutarno, putrinya bekerja di Karawang sebagai PRT, baru beberapa bulan, anaknya itu sebelum meninggal, tepatnya pada tanggal 6 April 2020 Almarhumah menelpon orang tuanya dan menceritakan bahwa dia sedang sakit sudah satu minggu. Setelah berobat klinik tidak ada perubahan dan kemudian menelpon kembali mengatakan dia jatuh dan muntah-muntah dan dibawa ke rumah sakit Bayukarta Karawang.
Hasil diagnosa dari dokter, lanjut Sutarno almarhumah anaknya itu mengalami pelumpuhan akibat kerusakan tulang belakang. Kemudian dirujuk ke RSCM, tapi karena keadaan ekonomi akhirnya ayah korban membawa almarhumah balik ke kampungnya di kecamatan Abung Surakarta, Kabupaten Lampung Utara.
"Ketika sampai di kampung halaman, warga geger katanya anak saya kena Covid-19, akhirnya saya bawa anak saya ke RS Handayani Kotabumi untuk dilakukan isolasi dan pemeriksaan, anak saya sempat demam tinggi dan muntah-muntah," ungkap Sutarno.
Dari RS Handayani anaknya kemudian dirujuk ke Abdul Moeluk dan di isolasi dan dilakukan beberapa pengecekan terkait Covid ini.
"Akhirnya pada pukul 03.00 WIB dini hari anak saya meninggal di rumah sakit Abdul moeluk sebelum hasil pemeriksaan swabnya keluar, dan demi menjaga kewaspadaan saya bersedia anak saya di makamkan ditempat yang telah di siapkan pemerintah," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Sutarno memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lampung Utara untuk tidak menganggap orang terkena Covid-19 itu sebagai Aib. "Beban moral anak saya dan saya di kampung, seolah-olah anak saya yang meninggal ini aib bagi kampung saya," ujar Sutarno.
Kepada media massa, Sutarno juga meminta agar berita yang tayang sesuai apa yang dia sampaikan.
"Saya minta sama wartawan kalau A beritakan A jangan di buat miring ya, kasian anak saya, terimakasih ya untuk semua," pungkasnya.(*)
Berita Lainnya
-
DLH Tutup Sementara Operasional Pabrik Singkong PT SIP di Lampung Utara
Kamis, 10 Juli 2025 -
Pemdes Negara Agung Gelar Rembuk Stunting, Kades Minta Bidan Desa Aktif di Desa
Rabu, 02 Juli 2025 -
Danramil 412-03 Bukit Kemuning Ucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-79
Selasa, 01 Juli 2025 -
Polemik Penghentian Sementara Kegiatan Muslimat NU, Oknum Kades di Bukitkemuning Lampura Akhirnya Minta Maaf
Rabu, 18 Juni 2025