• Kamis, 03 Oktober 2024

Ketua DPD RI Desak Pemerintah Produksi Massal Ventilator Buatan PT Pindad

Senin, 20 April 2020 - 13.54 WIB
117

Direktur Utama Pindad Abraham Mose saat memperagakan cara kerja Ventilator alat bantu pernafasan buatan dengan pasien Covid-19 kepada Ketua DPD Lanjala Mataliti di Bandung (20/04/2020). Foto: Ist.

Jakarta - PT Pindad Persero BUMN yang selama ini dikenal sebagai tempat produksi senjata berat berhasil memproduksi Ventilator alat bantu pernafasan bagi pasien Covid-19. Ventilator adalah salah alat bantu pernafasan bagi pasien Covid-19 yang selama ini sangat terbatas jumlahnya, sehingga banyak pasien yang tak tertangani dengan maksimal oleh dokter yang berada digaris depan. 

"Saatnya pemerintah pusat untuk segera menugaskan PT Pindad Persero agar  memproduksi secara massal alat bantu pernafasan atau ventilator yang sangat dibutuhkan oleh rumah sakit di seluruh Indonesia, terutama rumah sakit rujukan pasien Covid-19 pada saat ini. Selain harganya yang sangat murah bila dibandingkan dengan produk impor," ungkap Ketua DPD RI Lanyalla Mataliti saat melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad di Bandung, Senin (20/04/2020). 

"Kalau pemerintah serius, tugaskan saja PT Pindad untuk memproduksi Ventilator secara massal  untuk  penanggulangan Covid-19, dan segera distribusikan ke semua rumah sakit rujukan yang ada di 34 Provinsi di Indonesia,” ujar Lanyalla.

PT Pindad Persero sekarang sudah menyiapkan dua produk ventilator. Yang pertama, Ventilator Resusitator Manual,VRM dan serta dua type Ventilator Covent-20. Yakni type CPAP untuk oksigen terapi dan type CMV untuk pasien gagal nafas.  "Untuk harga VRM dipatok Rp.10 juta. Sedangkan Covent-20 CPAP di kisaran Rp.60 juta dan Covent-20 CMV di angka Rp. 100 juta," kata Abraham Direktur Utama PT Pindad Persero

Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Mose menjelaskan juga untuk type VRM murni hasil kreasi Pindad. Sedangkan Covent - 20 hasil kerjasama PT Pindad dengan Universitas Indonesia.  "Type Covent - 20 cocok digunakan untuk pra-rumah sakit, intra-rumah sakit, antar-rumah sakit, dan di transportasi ,” ungkapnya (*)


Editor :