• Jumat, 11 Juli 2025

Tokoh Jamaah Tablig Lampura Minta Masyarakat Berempati Kepada Korban Covid-19 dan Keluarganya

Minggu, 12 April 2020 - 21.30 WIB
433

Tokoh jamaah tablig Kabupaten Lampung Utara, A Yusuf. Foto: Sarnubi/Kupastuntas.co

Lampung Utara - Pemerintah telah menyatakan ada dua orang warga Kabupaten Lampung Utara yang positif terpapar Covid-19. Tokoh jamaah tablig berharap masyarakat bisa berempati dan bukan malah mengucillan keluarga dan korban Covid-19.

Salah seorang tokoh jamaah tablig Kabupaten Lampung Utara, A Yusuf kepada Kupastuntas.co, Minggu (12/4/2020) malam mengungkapkan, kedua warga tersebut merupakan korban dari wabah Covid-19. Dia juga membenarkan kalau keduanya pernah mengikuti kegiatan jemaah tablig di Gowa, Sulawesi Selatan. Dia berharap masyaarakat bisa berempati, bukan malah mengucillan keluarga dan korban virus tersebut.

"Terkait dengan adanya dua orang jamaah tablig yang terindikasi positif Covid-19 dan saat ini sedang di isolasi. Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan kepada masyarakat. Yang pertama bahwa mereka tentu tidak menghendaki penyakit ini menular ke diri mereka," kata A Yusuf.

Kepergian mereka pergi ke Gowa, Sulawesi Selatan, lanjutnya, yang saat ini dianggap sebagai kelaster penularan Covid-19 adalah untuk kepentingan dakwah, dan pada saat itu (mereka pergi) wabah tersebut belum lagi sampai di wilayah sana (Sulsel). 

Artinya mereka tidak mengetahui bahwa di sana sudah ada virus Covid-19. Karena kalau mereka tau tidak mungkin mereka akan ke sana. "Yang kedua, kata A Yusuf, mereka seharusnya menjadi contoh. Karena mereka setelah bepergian, mereka melapor kepada pihak kesehatan, bahwa mereka baru saja pulang dari bepergian. Artinya, sifat kooperatif kedua saudara kita itu harusnya menjadi contoh, mungkin banyak orang-orang di luar sana yang baru pulang bepergian bahkan mungkin dari wilayah zona merah dan tidak melapor" lanjutnya.

"Selanjutnya, bahwa Covid-19 berdasarkan pendapat ahli kesehatan, proses penularannya adalah melalui droplet, artinya tidak dengan mudah menular hanya dengan lewat udara. Terkecuali kalau kita kontak langsung dengan pasien yang mengeluarkan droplet. Kemudian droplet itupun masuk ke dalam hidung atau tenggorongan yang di dalamnya ada apseptor penyakit baru bisa menular," tambahnya.

"Maksudnya, di sinilah bagaimana caranya kita sebagai muslim menunjukan empati kita kepada mereka bukan justru mengucilkan. Disinilah pentingnya kita memahami psikologi pasien kemudian keluarganya. Karena seolah-olah virus Covid-19 menjadi aib, ini yang perlu kita hindari dan kita tunjukan kepada saudara-saudara kita agar memberikan dukungan kepada mereka hingga terbangun kembali kepercayaan diri keluarga mereka," timpalnya.

Lebih lanjut, A Yusuf mengatakan, selain itu juga, perlu diketahui keduanya adalah orang tanpa gejala (OTG), karena semenjak pulang dari Sulawesi keduanya tidak merasakan gejala apa-apa. Dia juga mengungkapkan, bahwa jemaah tablig adalah gerakan yang berusaha mengikuti jejak Rasullullah dan sahabatnya, dan salah satu prinsip dakwanya tidak menselisihi atau menentang arahan pemerintah.

Maka ketika pemerintah telah memberikan anjuran kepada masyarakat untuk melakukan sosial distansing kemudian melakukan SOP kesehatan, pada saat itu juga pihaknya menyampaikan kepada seluruh jamaah tablig dan saat ini kegiatan-kegiatan jamaah tablig pun telah dikurangi. 

Pertemuan-pertemuan rutin setiap satu minggu sekalipun sudah ditiadakan, kegiatan di masjid juga dikurangi dan SOP kesehatan seperti memakai masker ketika keluar, mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang sesuatu sudah disampaikan kepada para jamaah.

"Kita juga menyampaikan agar tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontropersi ini juga sudah kita arahkan kepada seluruh jamaah. Jadi jamaah tidak pernah berpikir menentang arahan pemerintah. Jemaah-jemaah yang sedang bergerak dari masjid ke masjid juga sudah kita arahkan kembali ke rumahnya masing-masing," jelasnya.

Saat ini, lanjut A Yusuf, dengan kondisi mewabahnya Covid-19 ini, sebagai pemeluk agama dan kepercayaan bisa bersama-sama berdoa supaya virus tersebut cepat berlaku dari NKRI dan dunia. "Kita sama-sama berdoa semoga mereka yang dinyatakan positif, bisa segera lekas membaik dan virus ini bisa hilang dari indonesia dan dunia umumnya," pungkasnya. (*)