Ketua Gugus Tugas Doni Monardo: Narasi Presiden Harus Diikuti, Lockdown Tidak Selalu Berhasil
Kupastuntas - Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, WHO sebagai badan dunia yang mengurus kesehatan di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Sudah memberi izin kepada Indonesia untuk memproduksi APD sendiri dengan bahan baku dari dalam negeri. Selasa (7/4/2020).
Doni Monardo mengatakan, dalam penggunaan APD akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan pasien Covid-19, sementara dalam rangka pencegahan, bisa dipergunakan APD produksi rumah tangga. Untuk kedepannya APD akan dibuat didalam negeri dengan jumlah kebutuhan yang cukup.
Doni Monardo menambahkan, saat rapat kerja virtual dengan Komisi VIII DPR RI, selama ini mekanisme kerja Gugus Tugas bekerja mengikuti narasi yang dikatakan Presiden.
"Kita hanya gerbong yang ikut gerbong Presiden, tidak ada gerbong lain, dan keputusan Kepala Negara yang diambil adalah keputusan yang terbaik", tegasnya.
Pekan sebelumnya Presiden Joko Widodo telah mengalokasikan anggaran Rp400 triliun untuk menuntaskan pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
Doni Monardo mengingatkan, agar warga negara menghindari keramaian dan menjaga jarak 2 meter dan harus menjaga kebugaran dan hindari masalah psikologi yang akan berpengaruh pada imunitas seseorang.
Sementara kebijakan baru dari sisi tenaga kesehatan, di dalam penindakan dan penanganan pasien Covid-19. "Kami panggil semua dokter spesialis tenggorokan dan paru paru yang lebih muda untuk melakukan tugas di depan, sementara dokter senior akan membantu dari belakang", katanya.
Doni Monardo, yang mantan Komandan Jendral (Danjen) Kopassus juga menjelaskan, mengapa pemerintah tidak mengambil langkah Lockdown atau karantina daerah. Sebab, tidak semua negara yang menerapkan Lockdown berhasil dalam memutus mata rantai virus Corona setelah diberlakukan Lockdown itu. "Kuncinya terletak pada disiplin individu dan kesadaran kolektif untuk mencegah dan memutus wabah virus Corona," imbuhnya.
Pada hari Senin kemarin juga Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya untuk pertama kali menerima bantuan APD dari Yayasan Lanyalla Academia. Ketua DPD, Lanyala Mataliti sebelumnya sudah sempat melakukan uji test virus Corona, yang hasilnya dinyatakan negatif di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. (*)
Berita Lainnya
-
Hak Angket Kecurangan Pemilu Tetap Bergulir di DPR, Endro: Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 -
Sri Mulyani: Pemilu 2024 Telan Anggaran Rp 23,1 Triliun
Senin, 25 Maret 2024 -
Tahun Ini Rekrutmen CPNS Dibuka Tiga Kali, Daftar Cuma Boleh Sekali
Rabu, 20 Maret 2024 -
Kenaikan HET Beras Diperpanjang Sampai April 2024
Selasa, 19 Maret 2024
Berita Lainnya
-
Selasa, 26 Maret 2024
Hak Angket Kecurangan Pemilu Tetap Bergulir di DPR, Endro: Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia
-
Senin, 25 Maret 2024
Sri Mulyani: Pemilu 2024 Telan Anggaran Rp 23,1 Triliun
-
Rabu, 20 Maret 2024
Tahun Ini Rekrutmen CPNS Dibuka Tiga Kali, Daftar Cuma Boleh Sekali
-
Selasa, 19 Maret 2024
Kenaikan HET Beras Diperpanjang Sampai April 2024