• Sabtu, 05 Oktober 2024

Terkait Corona, Diskoperindag Lambar Buatkan Surat Edaran Untuk Pengelola Pasar

Kamis, 19 Maret 2020 - 14.18 WIB
442

Kabid pasar lampung barat, Salafudin. Foto: Iwan Irawan/Kupastuntas.co

Lampung Barat - Menindak lanjuti surat edaran bupati, tentang pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi Corona Virus Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) kabupaten Lampung Barat membuat surat edaran yang tujukan dengan pangelola pasar.

Isi daripada surat surat edaran tersebut yakni terkait himbauan kepada pedangang dan pembeli agar tidak panik, tetap tenang dalam pasar dan selalu memantau ketersediaan stok barang di pasar masing-masing, sehingga jika ada gejolak bisa segera melapor dengan dinas.

Kabid pasar pada Diskoperindag Salafudin mengungkapkan, dirinya mengaku pihaknya juga mengimbau agar pengelola pasar menyediakan sarana cuci tangan berupa air mengalir di lokasi pasar. "Kita sudah buatkan surat edaran agar pengelola pasar penyediakan sarana cuci tangan berupa air mengalir, dan mengimbau agar pedang dan pembeli membawa sabun anti septik atau membuat anti septik sendiri berupa air daun sirih serta lidah buaya yang dicampur dengan alkohol," ungkapnya, Kamis, (19/03/2020).

"Campuran alkohol itu memang arahan dari dinas kesehatan, jadi bukan berdasarkan kira-kira kita saja, anti septik dinilai penting karena mampu mebersihkan tangan dan membunuh kuman yang menempel pada tangan," sambung Salafudin.

Salafudin melanjutkan, laporan dan pantauan dilapangan pasar menjadi sepi, bukan karena maraknya pemberitaan tekait virus corona baik di televisi maupun media cetak. "Pasar menjadi sepi bukan karena masayarakat takut, tapi karena sekolah sudah diliburkan, jadi masyarakat menjaga  untuk tidak terlalu banyak keluar rumah, demi mengantisipasi atau jaga-jaga, jadi kalau memang tidak penting-penting amat sebagian masyarakat memilih dalam rumah saja," jelas Salafudin.

"Yang jelas masyarakat khawatir, karena bagaimanapun virus ini kemana-mana, meskipun Lampung Barat masih aman tapi mencegah lebih baik daripada mengobati. Sesuai arahan pak bupati juga, kita harus selalu waspada tapi tidak boleh panik," Pungkasnya. 

Terpisah, ketua Komunitas Internet Petani Liwa (Kipla), Johan Maryanto mengatakan usaha yang digelutinya mengalami penurunan omset secara drastis akibat dari merebaknya antisipasi penyebaran virus corona.

"Saya merasakan perubahan yang sangat luar biasa karena pedagang pasar di luar daerah terbatas ruang gerak nya, sehingga pengiriman barang berupa cabe, kol, sawi dan komuditas lainnya ikut terhambat. Perubahan drastis mulai dialami sejak hari selasa lalu, mobil pemasaran luar daerah banyak yang tidak mengambil atau masuk ke Lampung Barat," kata Johan. (*)

Editor :