• Sabtu, 05 Oktober 2024

Dinas Kesehatan Lampung Barat Tangani Corona Gunakan Anggaran Surveilans

Rabu, 18 Maret 2020 - 11.57 WIB
713

Kepala dinas kesehatan Lampung Barat, Paijo. Foto: Iwan Irawan/Kupastuntas.co

Lampung Barat - Berdasarkan Press Release yang dikeluarkan dinas kesehatan provinsi Lampung, kabupaten Lampung Barat menjadi satu-satunya kabupaten kota di Provinsi Lampung yang tidak satupun warga masyarakatnya masuk dalam daftar orang yang masih dalam pemantauan terkait virus Corona.

Meskipun demikian, pemerintah daerah setempat melalui dinas kesehatan tetap waspada dengan terus melakukan sosialisasi di tengah masyarakat melalui petugas kesehatan yang tersebar di seluruh kecamatan maupun Pekon (Desa) yang ada di bumi beguai jejama sai betik ini.

"Guna memutus mata rantai, kita mengimbau agar masyarakat tidak berkumul ramai-ramai dan harus selalu menjaga kesehatan lingkungan serta juga diri sendiri, jika ada tanda-tanda sakit langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan baik Puskesmas atau rumah sakit," kata Kepala dinas kesehatan setempat, Paijo, Rabu (18/03/20).

Paijo yang ditemui di Posko dan media center gugus tugas percepatan penanganan virus Corona yang berlokasi di aula dinas kesehatan itu ketika ditanya darimana sumber dana yang dialokasikan untuk pencegahan wabah virus corona mengaku masih menggunakan dana Surveilans.

"Untuk sementara kita masih menggunakan dana Surveilans yang memang dianggarkan dalam setiap tahun untuk penanganan berbagai macam penyakit bukan hanya corona saja, angka nya hanya 34juta. Tapi kalau tidak cukup untuk menangani wabah virus corona ini nanti kita megajukan dana tak terduga," jelas Paijo.

"Anggarannya memang tidak disediakan secara maksimal, karena tidak bisa di prediksi. Karena untuk pencegahan ini kemungkinan tidak cukup, tapi mudah-mudahan kondisi kita tetap seperti ini, artinya tidak ada yang terpantau karena suspek," sambung Paijo.

Yang paling penting tambah Paijo, masyarakat harus menjaga kesehatan dengan banyak makan sayur, buah, istirahat yang cukup dan rutin berolahraga, sehingga apa yang dikhawatirkan tidak terjadi, terutama selama dua minggu kedepan karena dipantau oleh petugas Puskesmas.

"Dipantau bukan karena sakit, artinya untuk pencegahan. RS sudah siap, jika ada yang suspek sudah disiapkan ruangan khusus, yang jelas pada prinsif nya kami siap. Perlu saya sampaikan juga, kita setiap jam 15.00 WIB sore pada jam kerja melakukan press release terkait perkembangannya," pungkas Paijo. (*)

Editor :