• Sabtu, 05 Oktober 2024

Kepala Disdukcapil Lampung Barat Minta Peratin 'Menyisir' Warga yang Belum Memiliki E-KTP

Kamis, 12 Maret 2020 - 13.43 WIB
318

Kepala Disdukcapil , Adi Utama saat dikunjungi diruang kerjanya, Kamis (12/03/20). Foto: Iwan Irawan/Kupastuntas.co

Lampung Barat - Terkait dengan masih adanya sekitar 10ribu warga di kabupaten Lampung Barat yang belum mengurus administrasi kependudukan berupa  E-KTP, Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil (Disdukcapil) setempat meminta agar Peratin (Kepala desa) bersama aparat nya ikut membantu melakukan penyisiran.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Disdukcapil setempat, Adi Utama saat dikunjungi Kupastuntas.co diruang kerjanya, Kamis (12/03/20). Dirinya mengaku jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan peratin dan camat dengan membawa data name by addres warga yang belum mempunyai E-KTP

"Kita terus menerus turun kelapangan jemput bola pelayanan administrasi kependudukan, baik dalam program yang memang sudah terjadwal di dinas, maupun mengikuti kegiatan pak bupati, tetapi masih banyak warga yang belum mengurus administrasi kependudukan, makanya kita minta peratin beserta aparat termasuk camat turut membantu," kata Adi Utama.

"Kita memang tidak setiap hari turun ke lapangan, karena ada keterbatasan personil, mungkin 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Karena itu juga lah kita minta bantuan peratin dan aparat nya untuk mengecek masing-masing warganya yang belum melakukan perekaman, mereka lebih paham daerah apalagi dipedalaman, kita tidak seberapa menguasai," sambungnya.

Dijelaskannya, dari beberapa administrasi kependudukan seperti KTP, KIA, penerbitan KK, dan Akta pencatatan sipil, yang paling sedikit peminatnya yaitu KTP,  sedangkan yang lain bagus. Itu juga masyarakat antusias pada saat kita dilapangan, bahkan terkadang saat kita turun lapangan warga minta ditambah waktu, tapi kalau yang mengurus ke kantor tidak seberapa.

"Alasan mereka terkendala biaya transportasi karena jarak tempuh mau ke Pemda ini (kantor) cukup jauh. Sebagian orang juga masih merasa tidak penting, jadi memang agak apatis karena mereka tidak mempunyai kepentingan langsung, misal berhubungan dengan Bank dan lainnya, itu yang jadi sebab mereka malas, terutama yang tinggal di kebun-kebun," papar nya. (*)

Editor :