• Sabtu, 05 Oktober 2024

Atasi Penyusutan Lahan, Tim DTPH Lambar Blusukan ke Persawahan Penduduk

Rabu, 11 Maret 2020 - 19.13 WIB
131

Tim Dinas ketahanan pangan dan Holtikultura Kabupaten Lampung Barat Blusukan ke areal pesawahan, Rabu (11/03/2020). Foto: Iwan/Kupastuntas.co

Lampung Barat - Menyikapi terjadinya penyusutan lahan, Tim Dinas ketahanan pangan dan Holtikultura Kabupaten Lampung Barat Blusukan ke areal pesawahan penduduk guna melihat langsung keadaan lahan pertanian agar dapat dipertahankan dan dapat berpungsi maksimal dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduk, Rabu (11/03/2020).

Kasi lahan dan irigasi, Ferdi Nitiarga mendampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) setempat, Yedi Ruhyadi mengatakan, pihaknya melakukan survey untuk mengetahui situasi dan kondisi dilahan yang dikelola petani. 

"Kami ingin melihat langsung lahan garapan petani, sekaligus untuk mengetahui kendala yang dialami petani untuk dicarikan solusi nya," ujar Ferdi.

Ferdi mengaku, telah melakukan survey hampir di semua Kecamatan yang memiliki lahan sawah dengan hasil produksi yang relatif rendah. 

"Semua lahan pertanian yang dianggap rendah hasil produksinya, di lokasi yang tersebar di Kabupaten Lampung Barat telah kami tinjau langsung, kendala yang ditemukan umumnya persoalan sumber air, namun bervariasi. Ada yang terkendala saluran saja," ungkap Ferdi.

Dijelaskan Ferdi, hasil survey yang dilakukan pihak Dinas merupakan tahapan awal dengan tujuan untuk diajukan menjadi skala prioritas ditahun anggaran 2021 mendatang.

"Masyarakat petani diminta bersabar, karena semuanya butuh waktu dan proses karena survey ini merupakan proses awal menanggapi imformasi kendala yang terjadi pada petani dalam mengelola lahan pertanian, kendala belum dapat diatasi pada tahun ini akan diajukan untuk menjadi prioritas di tahun 2021," jelas Ferdi usai meninjau lahan pertanian penduduk kecamatan Batu Brak, Rabu (11/03/2020).

"Terima kasih atas kerja sama dan keterbukaan yang dilakukan masyarakat terhadap pihak Dinas dalam memberikan semua informasi terkait berbagai persoalan yang dialami petani. Tanpa adanya keterbukaan dan kerja-sama antara petani dan pemerintah daerah khususnya kepada Dinas terkait, tidak sepenuhnya persoalan yang ada dilapangan akan dapat diketahui," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa DTPH Lampung Barat mencatat pada tahun 2019 yang lalu, terdapat 2000 hektare lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi kebun sayuran dan kolam ikan, yang salah satunya disebabkan karena debit air menurun sehingga lahan pertanian banyak yang mengering. (*)