• Rabu, 09 Juli 2025

'Tapping Box' Dongkrak PAD Lampung Utara

Rabu, 04 Maret 2020 - 09.30 WIB
169

Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Lampung Utara, Mikael Saragih. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Lampung Utara - Peluncuraan 'tapping box' mulai mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak dan retribusi untuk Kabupaten Lampung Utara, Selasa (03/03/2020).

Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Lampung Utara, Mikael Saragih mengatakan, semenjak dimulainya pemasangan 'tapping box' di perhotelan dan rumah-rumah makan pada Desember 2019 lalu telah menggalami peningkatan untuk pajak dan retribusi yang masuk sebagai PAD setempat.

"Sebelum dipasangan tapping box pajak dan retribusi dari hotel dan restoran berkisaran 15 sampai 20 juta. Tapi setelah dipasang tapping box pendapatan dari sektor pajak dan retribusi hotel dan restoran mulai mengalami peningkatan," kata Mikael Saragih, di kantornya, Selasa (03/03/2020).

Di Kabupaten Lampung Utara saat ini telah terpasang 'tapping box' yang tersebar di hotel dan restoran sebanyak 30 unit. Dari sektor pajak hotel dan restoran ini semenjak bulan Desember 2019 yang sebelumnya serapannya hanya 15-20 juta perbulan saat ini sudah mengalami peningkatan.

"Bulan Desember 2019 serapan dari pajak dan retribusi hotel dan restoran sebesar Rp41 juta dan di Bulan Januari 2020 naik menjadi Rp57 juta," ujarnya.

Dijelaskannya, serapan dari sektor pajak dan retribusi ini baru dari dua poin atau dua sektor pendapatan yang dikelola oleh BPPRD. Karena selain dari pajak dan retribusi ada juga pajak hiburan, reklame, penerangan jalan (PPJ), mineral bukan logam dan batu, pajak parkir, pajak air tanah, sarang burung walet, PBB, Pajak Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), dan ada juga pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).

"Target kita di APBD murni tahun 2020 ini sebesar Rp23 miliar," kata Mikael Saragih. Seraya mengatakan, target itu karena melihat dari tahun sebelumnya (2019) yang ditargetkan di APBD murni sebesar Rp20 miliar dan terealisasi sebesar Rp23 miliar dan di APBD perubahan ditargetkan Rp23 miliar dan terealisasi Rp25 miliar.

"Untuk di APBD perubahan kita lihat realisasi di APBD murni ini dulu, kalau mengalami peningkatan maka akan kita targetkat lebih dari Rp25 miliar," pungkasnya. (*)