• Kamis, 03 Oktober 2024

Para KMP Keluhkan BPNT di Kabupaten Way Kanan

Rabu, 04 Maret 2020 - 08.39 WIB
456

Foto: Doc/Kupastuntas.co

Way Kanan - Banyak keluhan para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Way Kanan yang belum tersalurkan untuk tahun ini, Selasa (03/03/2020)

Hal itu mendapat tanggapan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Blambangan Umpu Way Kanan, Dykie Fitra Irawan mengatakan, Penyaluran BPNT di Kecamatan Blambangan Umpu dengan jumlah KPM 3.838 KK, yang tersebar di 26 kampung/kelurahan untuk Januari 2020, sudah selesai disalurkan dan tidak mengalami keterlambatan.

Bahkan kini pihaknya sedang melakukan persiapan untuk penyaluran bantuan pada Februari 2020, selambat-lambatnya akan disalurkan pada tanggal 12 Maret 2020 mendatang. Kalaupun ada itu karena pada tahun ini ada penambahan dana setiap KPM, yang semula Rp 110 ribu naik menjadi Rp 150 ribu.

"Tidak ada keterlambatan. Tapi, saat penyaluran kita lakukan sosialisasi terlebih dahulu karena ada penambahan anggaran per KPM, sehingga ada penambahan item. Untuk setiap KPM dengan jumlah dana Rp150 ribu itu, berhak mendapatkan beberapa item. Adapun item tersebut yakni beras Premium 10 kg, telur 6 butir, kentang 0,5 kg, dan kacang hijau 0,5 kg,” jelasnya.

Terpisah Kepala Kampung Rambang Jaya, Kecamatan Blambangan Umpu, Ely Sejahtera, membenarkan jika KPM di kampungnya sudah menerima penyaluran BPNT untuk Januari 2020.

"Tinggal menunggu kabar untuk penyaluran Februari, dan kami berharap kepada pihak BPNT maupun PKH, jika ingin menyalurkan bantuan supaya terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah kampung, mengingat selama ini para pendamping kurang koordinasi soal penyaluran bantuannya," ungkapnya.

Terkait penyaluran Bantuan BPNT maupun PKH, lanjutnya, sejauh ini tak ada masalah. "Kami selaku aparat kampung hanya berharap agar para pendamping selalu berkoordinasi dengan kami, dikarenakan kadang ada masyarakat atau pihak-pihak lain sering bertanya soal bantuan itu, kami kadang bingung mau jawab apa. Kami juga berhak tahu biar lebih transparan,” tutupnya. (*)