• Jumat, 29 Maret 2024

Ini temuan-temuan Tim Satgas Pangan Saat Sidak di Chandra Supermarket

Selasa, 25 Februari 2020 - 14.15 WIB
427

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung Kadek Sumarta, saat menunjukan produk Keju yang ditemukan di Chandra Supermarket, Selasa (25/02/2020). Foto: Sulaiman/Kupas Tuntas

Bandar Lampung- Tim Satgas Pangan kota yang terdiri Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), Dinas Kesehatan, serta Dinas Pangan Kota Bandar Lampung menemukan beberapa temuaan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Chandra Supermarket, di Kelurahan Kampung Sawah, Kecamatan Enggal Bandar Lampung, Selasa (25/02/2020).

Dalan sidak tersebut, Tim Satgas Pangan mendapatkan temuan mulai dari kesalahan nomor izin pada produk makanan, tidak adanya tanggal kadaluwarsa pada makan jenis keju kemasan. Kemasan kaleng susu yang sudah rusak atau penyok. Kurang terjaganya kebersihan, hingga letak penampungan limbah sampah yang berdekatan dengan gudang makanan dan sayuran.

Pengawas Farmasi Makanan Muda BBPOM Bandar Lampung Ummi Rukoyah mengatakan, dari hasil pemeriksaan ada beberapa hal yang ditindaklanjuti tentang izin edar, dan juga monitoring kebersihan yang dinilai tidak berjalan.

"Kita temukan prodak frozen food yang harusnya izin edarnya BPOM, tapi yang kita temukan masih PIRT. Kemudian tata lekasana barang dan juga kebersihan perlu ditingkatkan, karena walaupun menggunakan pihak ketiga, monitoring harus terus berjalan. Dan ini kita nilai monitoringnya tidak berjalan," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Bandar Lampung Badrul Huda menambahkan, saat pemeriksaan pihaknya menemukan produk yang menggunakan nomor izin tidak sesuai. Nomor kemasan yang digunakan itu untuk kacang-kacangan, tetapi isinya kemasan terigu.

"Selain itu kita temukan produk Keju yang tidak mencantumkan nomor kedaluwarsa dan nama produsennya. Kemudian kaleng susu yang kemasannya sudah penyok. Terus di gudang, kita temukan barang dekat dinding sehingga bisa lembab, seharusnya ada sela sedikit dengan dinding. Kemudia sususan yang terbalik, karena kalau besi karat makanan bisa terkontaminasi," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung Kadek Sumarta mengungkapkan, pihaknya meminta kepada managemen Chandra untuk meningkatkan kebersihan. Kemudian antara gudang dan tempat pembuangan limbah sampah berdekatan itu harus segera dipindahkan. Karena menurutnya, dengan letak tempat limbah sampah dengan gudang yang berdekatan, menimbulkan aroma tidak nyaman. 

"Kita sarankan kepada managemen untuk mencari tempat lain, saya yakin pasti ada, karen takut terkontaminasi. Karena barang di gudang itu ada buah, susu, sayur dan sebagainya. Jadi kita takut terkontaminasi," kata dia.

Selain itu, terkait tatalaksana barang, dimana ditemukan daging babi yang tergabung dengan makanan lain. Kadek meminta untuk dilakukan tataulang kembali.

"Makanan tidak boleh bercampur dengan barang seperti deterjen atau sabun, begitu juga daging, daging-daging harus terpisah antara daging A dan B Harus terpisah," ujarnya.

Kadek juga menerangkan, tujuan dilakukan pemeriksaan ini guna mengantispasi masyarakat mengkonsumsi makanan yang tidak layak. Dan pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan di seluruh pasar, baik di mall, pasar tradisional, pasar semi tradisional.

"Semua pasar akan kita lakukan pemeriksaan, dalam hal pembinaan dan pengawasan hal-hal serupa. Jadi jangan sampai ada pembicaraan 'kok Chandra doang yang diperiksa'. Tapi kita periksa semua pasar," kata dia. (*)

Editor :

Berita Lainnya

-->