• Jumat, 04 Oktober 2024

Pembangunan Gedung Budaya Ditaksir Habiskan Anggaran 20 Miliar

Minggu, 16 Februari 2020 - 16.06 WIB
278

Pembangunan Gedung Budaya tahap awal di Lambar dikucurkan dana Rp6 miliar. Foto: Iwan

Lampung Barat-Dalam rangka mendukung dan melestarikan budaya di Kabupaten Lampung Barat, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) setempat membangun Gedung Budaya yang ditaksir menyerap anggaran Rp20 miliar lebih.

Gedung budaya akan berdiri tepat di bekas bangunan GSG di samping gapura atau pintu masuk menuju lingkungan Pemda dengan luas bangunan 35x35 meter.

Kabid Cipta karya pada Dinas PU-PR setempat, Hermanto mengatakan untuk tahap pertama pembangunan pada tahun anggaran 2019 lalu dikucurkan anggaran sebesar Rp6 miliar, dengan rincian Rp5,6 miliar untuk fisik dan sisanya untuk jasa pengawas konsultan dan administrasi kegiatan.

"Dana Rp5,6 miliar itu untuk pembangunaan pondasi bore pile, pondasi foottplate atau cakar ayam, dan struktur kolom balok rangka baja. Dari total kolom rangka baja ada 81 titik dan di tahun 2019 baru 37 titik yang sudah terpasang, jadi belum separo. Dan tahun ini kita melanjutkannya, itupun belum pasti apakah cukup atau tidaknya," kata Hermanto.

Ia menjelaskan, pembangunan Gedung Budaya tahap awal dikerjakan PT Bajasa Manunggal Sejati asal Bandar Lampung, dan untuk tahap dua di tahun 2020 ini masih dalam penyiapan dokumen untuk proses lelang.

"Jadi memang pembangunan gedung budaya ini anggarannya besar. Untuk alokasi akan lebih besar ada di tahap ketiga nanti, tapi kembali lagi tergantung dengan pemerintah daerah, mudah-mudahan pemerintah komit sehingga bisa selesai tiga tahap. Namun jika tahun depan belum selesai maka akan dilaksanakan empat tahap," paparnya. (*)

Editor :
Lampung Barat-Dalam rangka mendukung dan melestarikan budaya di Kabupaten Lampung Barat, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) setempat membangun Gedung Budaya yang ditaksir menyerap anggaran Rp20 miliar lebih.

Gedung budaya akan berdiri tepat di bekas bangunan GSG di samping gapura atau pintu masuk menuju lingkungan Pemda dengan luas bangunan 35x35 meter.

Kabid Cipta karya pada Dinas PU-PR setempat, Hermanto mengatakan untuk tahap pertama pembangunan pada tahun anggaran 2019 lalu dikucurkan anggaran sebesar Rp6 miliar, dengan rincian Rp5,6 miliar untuk fisik dan sisanya untuk jasa pengawas konsultan dan administrasi kegiatan.

"Dana Rp5,6 miliar itu untuk pembangunaan pondasi bore pile, pondasi foottplate atau cakar ayam, dan struktur kolom balok rangka baja. Dari total kolom rangka baja ada 81 titik dan di tahun 2019 baru 37 titik yang sudah terpasang, jadi belum separo. Dan tahun ini kita melanjutkannya, itupun belum pasti apakah cukup atau tidaknya," kata Hermanto.

Ia menjelaskan, pembangunan Gedung Budaya tahap awal dikerjakan PT Bajasa Manunggal Sejati asal Bandar Lampung, dan untuk tahap dua di tahun 2020 ini masih dalam penyiapan dokumen untuk proses lelang.

"Jadi memang pembangunan gedung budaya ini anggarannya besar. Untuk alokasi akan lebih besar ada di tahap ketiga nanti, tapi kembali lagi tergantung dengan pemerintah daerah, mudah-mudahan pemerintah komit sehingga bisa selesai tiga tahap. Namun jika tahun depan belum selesai maka akan dilaksanakan empat tahap," paparnya. (*)

Berita Lainnya

-->