Dewan Pers: Sampaikan Kritik Sosial secara Santun dan Berdasar Data

Konvensi Nasional Media Massa digelar dalam rangka Hari Pers Nasional di Hotel Rattan INN, Banjar Masin, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2/2020). Foto: Sarnubi
Kalimantan Selatan-Konvensi Nasional Media Massa tahun 2020 digelar dalam rangkaian eringatan Hari Pers Nasional di Hotel Rattan INN, Banjar Masin, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2/2020).
Pada sesi pertama membahas tentang permasalahan dalam hubungan antar media konvensional dengan platform mesin pencari, agregator dan media sosial, berlangsung sejak pukul 13.00-15.30 WITA, yang dibuka Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh.
Keynote speaach pada acara ini adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD. Ikut jadi natasumber Chairul Tanjung selaku Chairman CT Coro, Hary Tanoesoedibjo selaku Chairman MNC Group, Meutya Fafid (Ketua Komisi I DPR RI) dan Ninok Leksono (Redaktur Senior Harian Kompas).
Disesi kedua yang berlangsung pada pukul 15.45-18.00 WITA, dibuka Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly. Menjadi narasumber Anindya Bakre (CEO Viva Group), Arifin Arsydhad (Forum Pimred), Bambang Harymurty (Wartawan Senior), Januar P Ruswita (SPS), Syafril Nasution (ATVSI) dan Wahyu Dhyatmika (AMSI).
Dalam paparannya, Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mengingatkan agar media massa untuk tidak berhenti melakukan kritik sosial untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara.
Namun, dia berharap kritik yang disampaikan secara santun dan berdasarkan data serta fakta, serta bukan menyebarluaskan kabar bohong yang dapat memecah persatuan bangsa.
"Untuk itu media harus terus-menerus melakukan kritik-kritik sosial, tetapi sampaikan semuanya berbasis data, dan semuanya disampaikan dalam bahasa yang santun, dan penuh kemartabatan," ujarnya. (*)
Berita Lainnya
-
Dana Reses Anggota DPR RI Naik Jadi 702 Juta
Minggu, 12 Oktober 2025 -
PWI Provinsi Lampung Bawa 70 Pengurus Hadiri Pengukuhan PWI Pusat
Sabtu, 04 Oktober 2025 -
Kukuhkan Ketua PWI Pusat, Meutya Hafid: Pers Punya Peran Penting dalam Menjaga Persatuan Bangsa
Sabtu, 04 Oktober 2025 -
Kemenko Perekonomian Keluarkan Empat Langkah Pecahkan Masalah Singkong di Lampung, dari Lartas Impor Tapioka hingga Penetapan Harga
Kamis, 18 September 2025
Pada sesi pertama membahas tentang permasalahan dalam hubungan antar media konvensional dengan platform mesin pencari, agregator dan media sosial, berlangsung sejak pukul 13.00-15.30 WITA, yang dibuka Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh.
Keynote speaach pada acara ini adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD. Ikut jadi natasumber Chairul Tanjung selaku Chairman CT Coro, Hary Tanoesoedibjo selaku Chairman MNC Group, Meutya Fafid (Ketua Komisi I DPR RI) dan Ninok Leksono (Redaktur Senior Harian Kompas).
Disesi kedua yang berlangsung pada pukul 15.45-18.00 WITA, dibuka Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly. Menjadi narasumber Anindya Bakre (CEO Viva Group), Arifin Arsydhad (Forum Pimred), Bambang Harymurty (Wartawan Senior), Januar P Ruswita (SPS), Syafril Nasution (ATVSI) dan Wahyu Dhyatmika (AMSI).
Dalam paparannya, Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mengingatkan agar media massa untuk tidak berhenti melakukan kritik sosial untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara.
Namun, dia berharap kritik yang disampaikan secara santun dan berdasarkan data serta fakta, serta bukan menyebarluaskan kabar bohong yang dapat memecah persatuan bangsa.
"Untuk itu media harus terus-menerus melakukan kritik-kritik sosial, tetapi sampaikan semuanya berbasis data, dan semuanya disampaikan dalam bahasa yang santun, dan penuh kemartabatan," ujarnya. (*)
- Penulis :
- Editor :
Berita Lainnya
-
Minggu, 12 Oktober 2025
Dana Reses Anggota DPR RI Naik Jadi 702 Juta
-
Sabtu, 04 Oktober 2025
PWI Provinsi Lampung Bawa 70 Pengurus Hadiri Pengukuhan PWI Pusat
-
Sabtu, 04 Oktober 2025
Kukuhkan Ketua PWI Pusat, Meutya Hafid: Pers Punya Peran Penting dalam Menjaga Persatuan Bangsa
-
Kamis, 18 September 2025
Kemenko Perekonomian Keluarkan Empat Langkah Pecahkan Masalah Singkong di Lampung, dari Lartas Impor Tapioka hingga Penetapan Harga